Tulisan yang penting  untuk dibaca Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta jajaran dan bawahannya.Â
Dan semoga  asistennya atau ajudan Pak Anies bacaÂ
(pengalaman saya sih begitu saat saya posting kritik untuk Anies Baswedan di Kompasiana beberapa bulan lalu)Â
Info Penting untuk ortu yang butuh anaknya bahagia ber"sekolah"
Salam kenal Bli EkaÂ
Saya praktisi Homeschooling sejak tahun 2004 sampai sekarang.Â
Dan saya tidak pernah menyesali keputusan saya untuk menarik anak-anak saya dari sekolah formal, dan memilih jalur homeschooling sampai sekarang.Â
Oya ada cukilan postingan Bli Eka membuat saya berkomentar :Â
a. Ijinkan para orang tua yang tidak percaya sepenuhnya untuk mendidik putra-putrinya sendiri melalui hime schooling. (homeschooling)Â
b. Biarkan kami menolak mengajar anak-anak yang orang tuanya terlalu berlebihan dalam membela anak-anaknya,meskipin jelas-jelas anak itu salahÂ
Sejujurnya sebagai Praktisi Homeschooling kami tidak kaget dengan komentar Bli Eka karena itu tipikal komentar dari  orang yang TIDAK PERNAH MENJALANKAN HOMESCHOOLING, biasanya itu komentar mereka yang cuma tahu sedikit alias  sok tahu . (moga-moga saya salah ya, moga-moga Bli Eka benar-benar tahu tentang homeschooling)
Tanggapan saya :
- Bahwa Homeschooling itu HAK setiap warga negara. Jadi tidak perlu minta ijin siapapun. HAK itu dijamin UU Sistem Pendidikan Nasional No 20 / Tahun 2003 terutama pasal 5Â
Jika Bli Eka tuliskan, homeschooling adalah pilihan bagi para orang tua yang tidak percaya sepenuhnya (pada stakeholder sekolah formal) dan untuk orangtua yang berlebihan membela anaknya --meskipun anak salahÂ
Perlu saya luruskan  untuk Bli Eka dan semua orangtua yang perduli pada pendidikan anaknya,Â
- Wajar sekali dan SEHARUSNYA orangtua i tidak bisa percaya sepenuhnya pada stake holder sekolah formal saat ini.Â
- Bukan rahasia kalau dibanding negara lain, memang kualitas pendidikan dan kualitas guru / kepala sekolah Indonesia secara mayoritas buruk bahkan buruk sekali. Meski ada saja guru yang hebat dan penuh dedikasi, tetapi itu kisah Umar Bakrie yang langka. Â
Ini belum termasuk kita bicara soal korupsi uang, korupsi waktu yang dibiarkan terus menerus oleh stakeholder sekolah formal.Â
Bahwa kehadiran dan kebutuhan siswa pada bimbingan belajar (oleh lembaga pendidikan di luar sekolah formal) merupakan bukti KEGAGALAN sekolah formal. Sebagai guru harusnya kita malu karena bertahun-tahun siswa kita ajar dan didik, tetapi kok malah semua siswa kita sangat butuh bimbel  untuk meraih sekolah lanjutan /  universitas lanjutan pilihan hati. Â
Kembali ke Orangtua yang memilih Jalur HomeschoolingÂ
Kalau ada sekelompok orangtua yang menyadari sekolah tidak mampu memenuhi kebutuhan dan tidak mampu memotivasi anaknya lagi,  dan memilih untuk mendidik anaknya lewat homeschooling JUSTRU HARUS KITA APRESIASI  karena para orangtua ini sudah siap baik waktu tenaga dan biaya  untuk mendidik anaknya dengan lebih baik dan lebih merdeka lewat jalur homeschooling
Mohon Bli Eka bisa lebih empati pada kelompok orangtua yang memang secara intelektual dan rasional (bukan atas dasar emosional) memilih homeschooling.Â
Namun perlu saya tegaskan, tidak semua anak dan orangtua cocok dengan sistem homeschooling.Â
Karena berdasar pengalaman saya belasan tahun, Â metode homeschooling jauh lebih dinamis sehingga membutuhkan "stamina" yang lebih hebat ketimbangÂ
- cuma "menitipkan" anaknya di sekolah formal dari pagi sampai siang,Â
- disambung dengan les dan bimbel sampai sore,Â
- dan malam harus mengerjakan PR dan tugas lainnya dari sekolah . Â
Dan berdasarkan pengalaman saya belasan tahun membuka Homeschooling Komunitas, BELUM PERNAH ADA orangtua homeschooler yang seperti pikiran Bli Eka. "Bahwa yang memilih homeschooling adalah orang tuanya terlalu berlebihan dalam membela anak-anaknya,meskipin jelas-jelas anak itu salah"
Yang saya tahu dan saya kenal,  Justru orangtua dan penggiat homeschooling bekerjasama mendidik anak-anak dengan saling mendukung dan saling percaya. Bahkan dari awal orientasi jelas saya tegaskan, kalau anaknya malas, anaknya salah, yang akan saya "omelin" adalah orangtuanya dulu. Karena sesungguhnya Tuhan menitipkan anak pada orangtuanya  (bukan orang lain, baca sekolah) untuk bertanggungjawab mendidik dan membesarkan.
Semoga bisa mencerahkan dan meluruskan pandangan Bli Eka dan Kompasianer lainnya tentang homeschooling.Â
Bila ada waktu silakan klik Kompas TV yang mewawancarai Saya dan Anak saya tentang Homeschooling yang sudah dishare di youtube.Â
Silakan juga mampir ke www.mercy-smart.webs.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H