Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Ahok, Demo Angkot, dan Sejuta Senyum Keluarga Go-Jek

14 Maret 2016   09:48 Diperbarui: 14 Maret 2016   11:00 1769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbeda dengan perusahaan sosial media yang hadir,  Presentasi G0-Jek yang hadir bukan Nadiem Makarim, Boss Go-Jek yang gesit itu. Yang tampil selain tukang Go-Jek yang anak muda dan seorang ibu berjilbab, juga ibu pemijat yang dikenal dengan Go-Massage dan seorang bapak cleaning service yang dikenal dengan Go-Cleaning.

Mereka menyatakan bersyukur dengan kehadiran program baru Go-Jek itu dan mendapat tambahan rejeki.

Konon saat ini sudah ada 1000 tukang Go-Massage dan 500 tukang Go-Cleaning. Jika 1.500 orang ini mendapat penghasilan sekitar Rp 3.000.000 sebulan sehingga mampu membiayai hidup keluarganya minimal 4 orang. artinya sudah 6.000 mulut warga Jakarta yang bisa tambah sejahtera. Belum lagi hitungan warga Jakarta yang mendapat rejeki dengan adanya  Go-Box, Go-Send, Go-Food.

Kalau dihitung ada 1000 pelaku pengendara Go-Box, Go-Send, Go-Food dengan 4 orang maka tambah lagi 4.000 mulut yang mendapat rejeki. 

Di presentasi kemarin, saya mendengar para pengusaha makanan maupun pengusaha non-makanan mengaku omzetnya bertambah sampai 1.800 persen (!) hitung deh. berapa banyak rejeki mengalir ke mereka dan keluarganya.

Sementara kalau dihitung ada 1000 pengusaha makanan dan non-makanan yang juga dapat tambahan rejeki dengan kehadiran project Go-Food dan Go-Send maka hitungan sederhana 1.000 pengusaha x 10 karyawan = 10.000 pekerja yang tersenyum lebar dengan kehadiran layanan makanan. Jika 10.000 pekerja menghidupi 4 orang = 40.000 mulut yang mendapat berkat dari layanan ini.

Jadi secara fakta, urusan kehidupan rakyat "pinggiran" pelaku bisnis transportasi, juga dipikirkan dan didukung Gubernur Ahok.

 

Ahok dan Senyum sejuta lebih keluarga Go-Jek

Kalau dari data Go-Jek saja sudah jelas 1.250.000 warga Jakarta yang tadinya penghasilan minim bahkan pengangguran, sekarang bisa hidup layak dengan bergabung ke Go-Jek. Dan Go-Jek bisa leluasa mencari rejeki karena ada Gubernur Ahok yang memberi jaminan keamanan.

Jadi kalau ada kelompok yang merasa terpinggirkan, dan ujung-ujungnya tidak milih Ahok, itu mah terserah. Saya bukan Teman Ahok apalagi Tim Pemenang Ahok - Heru.  Saya cuma warga Jakarta yang merasakan betapa Gubernur Ahok harus didukung karena punya integritas yakni sesuai ucapan dengan perbuatan. 

Jika sampai ada kelompok yang terpinggirkan dengan Program Ahok, kalau boleh jujur, mereka harus koreksi diri,  membuka mata, buka telinga, buka hati. Jika mereka terpinggirkan, sementara paling sedikit ada 1.250.000 "tetangga" dekat yang merasa mendapat harapan baru dan hidup lebih sejahtera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun