Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Waspadai Capres yang Pura-pura Merakyat!!!

15 Februari 2014   09:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:48 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka bisa saja terlibat atau lebih tepatnya mengatur, mengapa Indonesia yang awal 2014 ini jelas jelas surplus beras, tapi kok bisa kebobolan dengan impor beras yang kualitasnya dilarang masuk Indonesia. Mereka juga yang mengatur mengapa Indonesia mesti beli BBM dari Singapura, yang jelas-jelas tidak punya hasil tambang. Mereka juga yang kong kali kong membuat harga barang di Indonesia naik dan naik terus tanpa ada proteksi dan campur tangan pemerintah untuk menjaga kesejahteraan rakyatnya.

Apakah Jokowi punya nyali dan punya back up yang kuat untuk menghadapi kartel itu?

Di mata rakyat, penampilan dan karakter Jokowi  memang merakyat. Lelaki kuru dan bermuka ndeso itu  lahir dan tumbuh sebagai warga Indonesia kelas biasa, walaupun bukan tergolong miskin. Jokowi hidup sepantasnya saja, SD SMP SMA dan kuliah di UGM. Istrinya juga tidak doyan barang mewah, baju  made in Solo sudah cukup.

Pura pura Merakyat

Berbeda dengan Jokowi, yang diakui hampir semua orang yang sudah lama mengenalnya, bahwa ia sangat sederhana,  dan sangat genuine merakyatnya, maka ada Prabowo yang gencar membuang milyaran rupiah untuk iklan televisi demi tebar pesona, betapa merakyatnya dia.

Gaya hidup Prabowo yang made in luar negeri, sempat beristri Titie Soeharto yang dikenal doyan barang mewah dan rajin memborong barang di toko-toko mahal kelas dunia. Demikian juga anak semata wayangnya (yang sah), Didiet Prabowo yang sering wara wiri di pesta anak muda dan klub kelas jetset dalam dan luar negeri.

Prabowo yang memang garis tangannya hidup mewah dan tidak pernah jadi orang biasa itu, rasanya berat sekali bisa megerti penderitaan rakyat keci. Mungkin untuk bersalaman, mendengarkan keluhan rakyat jelata, merangkul preman, dan sejenisnya, Prabowo bisa lakukan (minimal kita lihat gaya Prabowo di iklan televisinya).

Namun bisa saja manusia berubah. Maka itu, saya tantang Prabowo, apa iya mampu mengerti penderitaan rakyat mayoritas? Saya tantang Prabowo,  cukup  dalam 30 hari selama 24 jam bisa membuktikan, apa iya gaya hidup Prabowo memang merakyat  dan mampu menjiwai kehidupan mayoritas rakyat Indonesia yang  makin sulit meraih kesejahteraannya.

Jadi maaf ya untuk teman-temanku fans berat Prabowo, kalau saya harus setuju dengan statement awal Pak Jenderal tadi, bahwa Prabowo itu masih tahap capres yang pura-pura merakyat.

Dalam arti sempit,  Prabowo adalah bagian dari kartel penguasa Indonesia. Jadi wajar kalau ada pikiran, ngototnya Prabowo untuk jadi presiden 2014, adalah melanggengkan usaha dan kekayaannya terus dan terus. Malah ada yang bilang, Prabowo harus bisa memenangkan pertarungan presiden sekarang. Kalau tidak searang, maka tidak ada kesempatan berikutnya bagi lelaki yang konon masih jomblo itu.

Jadi jika Prabowo jadi presiden, maka kemungkinan besar,  konsepnya  untuk memakmurkan seluruh rakyat Indonesia, cuma mimpi di tengah hari bolong, mimpi indah di tengah banjir lava hasil erupsi Gunung Sinabung dan Gunung Kelud yang menyengsarakan rakyat. Kelihatannya indah, tapi cuma mimpi, cuma pura-pura.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun