"Bu Milah, kemarin sekitar jam tujuh-an malam ngerasain gempa nggak?"
   "Iya Bu, kerasa banget. Saya lagi duduk... terasa kursi yang saya duduki  bergeser. Meja juga bergeser. Di TV juga ramai beritanya," sahut Bu MIlah.
   "Wah, kebetulan kami lagi nggak nyetel TV Bu. Jadi nggak tahu deh berita gempa," jawab saya.
Dari samping rumah Bu Milah, muncul Bapak Sutarno, yang posisi rumahnya nempel dengan pagar tembok rumah kami.
   "Pak Sutar, ngerasa gempa semalam? tanya saya.
   "Wah lumayan goncangannya kencang Bu. Dinding rumah serasa bergoyang-goyang juga. Tempat tidur saya juga bergeser," jawab Bapak Sutarno.
   "O gitu ya. Kami bertiga, saya dan anak-anak di rumah kok nggak kerasa apa-apa ya," sahutku sambil rada bingung.
   "Aneh juga ya Bu," sahut Bapak Sutarno.
   "Iya saya juga heran Pak. Ya sudah, saya ke dalam rumah dulu, mau ceritain ke anak-anak.. Terima kasih Bu Milah, Pak Sutar," ujar saya sambil bergegas masuk ke dalam rumah untuk menyampaikan berita ini ke keluarga.
Mereka mengangguk namun tersirat raut wajah keheranan.
   "Barusan Mama udah tanya tetangga, ternyata kemarin malam memang gempa juga di daerah kita."