Mohon tunggu...
Pendidikan

PERKEMBANGAN ANAK USIA 1-3 TAHUN

25 Mei 2015   20:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:36 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Anak dengan usia 1-3 tahun adalah masa krisis dari perkembangan anak-anak. Dalam masa ini anak mengalami berbagai macam perkembangan dari berbagai segi yang sangat optimal. Beberapa bagian yang mengalami perkembangan secara optimal tersebut, anatara lain: fisik, emosi, intelegensi dan bahasa.



  1. Perkembangan fisik

Fisik manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan. Semua organ itu terbentuk pada periode pranatal. Perkembangan fisik individu menurut Kuhlen dan Thomson, memiliki empat aspek, yaitu :



  1. Sistem syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi.


  2. Otot-otot, yang mempengaruhi kekuatan dan kemampuan motorik.


  3. Kelenjar endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru.


  4. Struktur fisik, yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi

Anak usia 1-3 tahun adalah dimana dia mengalami perubahan-perubahan fisik yang sangat cepat, perubahan tersebut anatara lain :



  1. Berat badan anak rata-rata berkisar antara 9-13 kg.


  2. Tinggi badan anak rata-rata berkisar antara 75-100 cm.


  3. Lingkar kepala anak rata-rata berkisar antara 46,5-50 cm.


  4. Lingkar lengan atas anak rata-rata berkisar antara 16 cm saja.


  5. Pertumbuhan gigi anak, rata-rata gigi susunya sudah tumbuh secara menyeluruh, yaitu sebanyak 20 gigi.


  6. Organ-organ keindraan sudah berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mereka sudah lancar berbicara, lancar berjalan bahkan sudah bisa berlari, sudah dapat merasakan enak dan tidaknya suatu makanan, dll.


  7. Kelenjar-kelenjar endokrin bekerja sangat giat, sehingga anak pada usia tersebut senang sekali menirukan kegiatan atau tingkah laku orang-orang disekitarnya.



  1. Perkembangan emosional

Emosi anak pada masa ini sudah mulai terlihat jelas. Gejala-gejala perkembangan emosi sebagai berikut:



  1. Emosinya sudah mulai terarah pada sesuatu (orang, benda, atau makhluk hidup)


  2. sejajar dengan perkembangan bahasa yang sudah dimulai pada usia 2 tahun maka anak dapat menyatakan peasaannnya dengan menggunakan bahasa.


  3. sifat-sifat perasaan anak pada fase ini:


  4. labil, artinya mudah kembali berubah (sebentar menangis kemudian tertawa)


  5. mudah “tersulut” (dipengaruhi) tetapi tidak bertahan lama dan sifatnya dangkal.
    Dalam usia ini juga, anak-anak bisa mengalami ketakutan yang berkaitan dengan periode pertumbuhannya. Pada saat ini, mereka mengalami begitu banyak hal yang merangsang, baik yang indah-indah maupun yang menakutkan. Selain itu juga, ia juga semakin tahu bahwa banyak hal atau situasi dalam lingkungannya yang aneh dan tidak begitu saja dapat dipercaya secara mutlak. Tipuan-tipuan semacam ini tidak mustahil melahirkan berbagai mimpi “semrawut” yang justru menimbulkan rasa takut tidak menentu pada anak.

Dengan emosional anak yang semakin stabil ini, orang tua bertugas untuk mengarahkan dan mengendalikan emosi anak tersebut agar tidak mengalami kesalahan ketika nanti anak beranjak dewasa.



  1. Perkembangan intelegensi

Inteligensi yaitu kemampuan umum untuk penyesuaian terhadap situasi atau masalah. Sejak tahun pertama dari usia anak, fungsi intelegensi sudah mulai tampak dalam tingkah motorik dan berbicara. Anak yang cerdas menunjukan gerakan-gerakan yang lancer, serasi dan koordinasi. Sedangkan anak yang kurang cerdas, gerakanya kaku dan kurang terkoordinasi. Anak yang cerdas cepat pula perkembangan bahasanya. Dalam usia ini motorik sangat mendominasi perkembangan. Perkembanagn tersebut anatara lain:



  1. Cara Memegang. Anak usia 1-3 sudah bisa memegang suatu benda akan tetapi hanya asal pegang saja.


  2. Cara berjalan. Anak-anak usia 1-3 tahun sudah dapat berjalan akan tetapi masih tertatih, berjalan seolah-olah seluruh tubuhnya ikut bergerak.


  3. Cara menendang. Saat anak-anak usia 1-3 tahun menendang bola, kedua belah tangannya mengaju ke depan dengan berlebih-lebihan.

Pada rentang usia ini, anak banyak melakukan gerakan yang kurang jelas tujuannya. Tapi setelah mereka terus melatih motoriknya, di kemudian hari dia akan menguasai otot-ototnya dan gerakan-gerakan yang tidak jelas tujuannya berkurang.



  1. Perkembangan bahasa

Anak pada usia ini sudah mengenal yang namanya bahasa, akan tetapi dia masi mengeja bahasa tersebut. Menurut Clara dan William Stern perkembangan bahasa dibagi menjadi empat masa, yaitu:



  1. Satu kata (6 bulan-1 tahun).
    kata pertama yang diucapkan anak mulai dari suara-suara raban seperti yang sering kita dengar pada bayi. Meraban merupakan permainan dengan tenggorokan, mulut dan bibir supaya selaput suara lebih lembut. Dalam masa ini, anak cenderung mengucapkan pengulangan suara.


  2. Memberi nama (1,5-2 tahun).
    Pada masa ini mulai timbul keinginan pada anak untuk mengetahui nama sebuah benda. Biasanya pertanyaan mereka mengenai nama suatu benda banyak sekali. Kalimat yang semula hanya satu kata itu makin lama bertambah sempurna. Disusul dengan kalimat dua kata, tiga kata sampai akhirnya dapat mengucapkan kalimat sempurna.
    Kadang-kadang ada gejala kesukaran berbicara. Hal ini disebabkan kemajuan pikiran dan perasaannya lebih cepat berkembang disbanding perkembangan bahasanya.


  3. Kalimat tunggal ( 2-2,5 tahun).
    Bahasa dan bentuk kalimat makin baik dan sempurna. Anak telah menggunakan kalimat tunggal. Sekarang ia mulai menggunakan awalan dan akhiran yang membedakan bentuk dan warna bahasanya. Pada masa ini juga anak sering membuat kata-kata sendiri yang lucu kedengarannya.


  4. Kalimat Majemuk (2,5 tahun dan seterusnya)
    Anak mengucapkan kalimat yang panjang dan makin bagus, bahkan mereka mulai menyatakan pendapat mereka dengan kalimat majemuk. Di masa ini pertanyaan yang mereka ajukan juga semakin banyak.

Dalam fase ini adalah yang paling optimal untuk member anak berbagai macam kosa kata setiap harinya, karena otak anak pada masa ini sangat mudah untuk mengambil dan menyimpan informasi. Peran orang tua sangat dibutuhkan karena dengan mengajak berkomunikasi anak maka kemampuan motoriknya akan semakin cepat berkembangnya, terlebih pada motorik halusnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun