Mohon tunggu...
ibrahim aji
ibrahim aji Mohon Tunggu... -

Lahir di Lampung, 7 Desember 1977. Lulus dari Universitas Indonesia tahun 2001. Kini bekerja sebagai wartawan ekonomi dan bisnis, khususnya ekonomi dan bisnis syariah di Jakarta. Blog saya ada di http://ajisaka.dagdigdug.com

Selanjutnya

Tutup

Money

George Soros: Bukan Sekadar Uang

13 Januari 2010   07:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:29 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini berarti, semua penyertaan dari para pemain, termasuk reksadana dan obligasi negara, harus dipantau benar akan potensi ketidakseimbangannya. Beberapa instrumen derivatif, seperti credit default swaps (CDS), cenderung menciptakan ketidakseimbangan tersembunyi. Jadi, instrumen seperti harus diregulasi ketat, dibatasi, atau dilarang.

Keempat, pasar keuangan berevolusi satu arah selama ini dan cenderung mengabaikan moral. Lalu, regulator meningkatkan garansi untuk lembaga keuangan yang terlalu besar untuk gagal. Kenyataannya, garansi ini tidak membuat aman juga ketika krisis meletus, atau bisa dikatakan garansi tersebut tidak kredibel.

Oleh karena itu, regulator mestinya tidak selalu harus memberikan garansi ini. Sebaliknya, lembaga keuangan harus melakukan leveraging dan mematuhi larangan terhadap cara-cara menginvestasikan dana deposan. Perdagangan di pasar modal, seharusnya tidak menggunakan uang yang dambil dari modal bank itu sendiri, apalagi dari deposan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun