[caption id="attachment_372063" align="aligncenter" width="259" caption="Waspada Jika Bawa Motor di Tengah Malam"][/caption]
Begal Terteror Warga
Saya mulai dari sub judul ini. Pepatah menyatakan : Apa yang kita pikirkan akan terjadi menjadi kenyataan. Jika topic di atas dibalik subyek obyeknya dengan menambahkan akta Ter menjadi berbeda arti.
Begal Teror Warga artinya subyeknya adalah Begal sebagai lebih mendominasi atau melakukan sesuatu pada obyeknya yang dalam hal ini Warga. Kata kerja Teror dilakukan oleh subyek (Begal) pada obyeknya (warga).
Begal Terteror Warga artinay menjadi terbalik. Tambahan Ter- pada teror menjadikan arti terbalik, Begal diteror Warga atau yang mendominasi adalah warga. Kendali ada di warga, begal dalam posisi obyek.
Jadi jika diajukan satu pertanyaan : Apakah bisa Begal terteror Warga dengan cara Jiwa Dunia ? Cara Jiwa Dunia searti dengan damai, sabar, hati, dan kasih atau penuh kelembutan. Apakah mungkin ? Jawaban saya ya.
Mari kita lihat dampak baik atau positif dengan adanya trending begal ini.
[caption id="attachment_372064" align="aligncenter" width="853" caption="Begal Terteror Warga"]
Warga Makin Akrab
Beberapa pertemuan dan perjumpaan dengan teman di waktu malam yang berkendaraan dengan motor pada pukul 20.00 sampai 21.00 selalu ada sms, BBM, WA atau telpon dari keluarganya. Istrinya, Ibunya, Bapaknya, kakaknya, adiknya atau kekasihnya mengingatkan untuk tidak pulang malam dan hati-hati karena sedang ada banyak begal di mana-mana. Komunikasi antara keluarga, sahabat dan kekasih jadi makin akrab.
Ada kepedulian dan perhatian yang makin akrab antara pribadi, Dampak positif yang saya lihat secara nyata.
Saya pernah lihat di salah satu stasiun TV, saya lupa di mana, kalau tidak salah seorang wanita warga Kanada yang telah tinggal di Indonesia 16 tahun merasa heran akan kondisi kebersihan di Indonesia. Ada ebberapa tempat di area publik yang terlihat tidak bersih dan rapih. Sampah di semabrang tempat area publik, lalu membuat dirinya satu pertanyaan : Apakah warga Indonesia tidak suka kebersihan ? Ternyata saat wanita tersebut datang ke rumah keluarga Indonesia merasakan keheranan. Rumahnya bersih dan rapih meski sederhana. Jadi dia ada pada kesimpulan ternyata penduduk Indonesia peduli akan lingkungan keluarganya tetapi tidak ada kepedulian pada area publik. Sungguh ini suatu ironi pada kita semua, kita masih mengedepankan rasa egois dan cinta diri dan keluarga. Berbeda jauh dengan Indonesia yang merdeka karena perjuangan tanpa pamrih pejuang yang tidak memikirkan akan mendapatkan sesuatu hanya berjuang layaknya ksatria.
Teror Begal menjadikan kita mulai komunikasi diantara kita, secara langsung ini peringatan pada kita untuk saling berkomunikasi karena di jalan bila mengendarai motor ada potensi ancaman begal jika jalan antara pukul 22.00 sampai 04.00. Kita menjadi saling mengingatkan dan keakraban muncul diantara kita. Semoga ini menggerus pandangan wanita Kanada tersebut, bahwa kita mulai peduli jika diantara teman atau keluarga kita berada di area publik.
Warga Makin Waspada
Kewaspadaan di area publik menjadi makin nyata, terutama untuk pengendara motor. Keluarga dan teman saling mengingatkan untuk waspada. Kewaspadaan adalah kata sederhana namun penting sehingga ada saling memerhatikan lingkungan, teman yang kenal atau baru ditemui untuk makin waspada.
Kewaspadaan adalah satu cara untuk masuk ke area teta karena ada unsur kesadaran. Pribadi yang sering masuk ke area teta akan membangun jiwa. Pembangunan Jiwa sebagai dasar sebelum pembangunan badan akan menjadikan pribadi manusia seutuhnya, manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa baik adanya dan diharapkan tetap baik adanya. Lagu Indonesia Raya telah menyatakan juga "Bangunlah Jiwanya Bangunlah Badannya". Keporakpondaan yang ada di dunia ini termasuk di Indonesia salah satunya karena melupakan Pembangunan Jiwa. Pembangunan Jiwa adalah cara nyata bukan teoritis karena konektifitas pada Sang Pencipta pada diri sendiri yang diwujudkan dengan mengikuti hukum alam, harmonisasi dengan Hati atau  dengan cara  damai, sabar, kasih, Jiwa Dunia atau penuh kelembutan akan membuat hidup lebih Indah untuk memuliakan Sang Pencipta.
Waspada bisa dilakukan secara komunitas dengan melakukan gerakan pengamanan kelompok komunitas yang tentunya bekerja sama dengan pihak yang berwewenang yaitu bapak polisi di tempat tersebut.
Self-Defense Style
Bela diri adalah gaya hidup atau life style untuk lebih memperdalam way of life kita masing-masing pribadi. Bela diri bukan untuk menghancurkan si jahat apalagi si baik. Bela Diri untuk olah raga dan penjagaan diri apabila di waktu dan tidak tepat (lagi apes) melumpuhkan satu pribadi yang melakukan tindakan jaha. Konsepnya melumpuhkan dan diselesaikan di tempat dengan melumpuhkan, membuatnya bertobat atau jika perlu bisa dilaporkan ke pihak berwajib pak polisi untuk diproses lebih lanjut.
Sungguh satu gerakan yang bagus jika padepokan beladiri saling berkoordinasi dan bersinergi dan bekerja sama dengan bapak-bapak polisi, bahkan jika perlu bekerja sama dengan RT, RW, Kades/Lurah, Camat, Bupati/Walikota, Gubernur bahkan Presiden menjadi gerakan lokal atau nasional. Tetap sisi pengamanan semua warga, koordinasi dengan yang berwewenang dan membuat justru sampai begal hilang akal. Kalau demikian secara psikologis begal terteror oleh warga.
Bukankah banyak menjamur di Bumi Pertiwi pedepokan bela diri yang mempunyai kemampuan tidak kalah dengan para begal itu. Mau berkelahi tangan kosong atau tangan kosong melawan senjata banyak ada di bumi pertiwi ini. Mungkin hanya di bawah 1% ada pribadi yang melakukan tindakan melawan hukum, apa kita akan menyerah dengan tindakan pribadi yang tersesat itu. Mari bergandengan tangan warga, komunitas, padepokan beladiri bersama-sama eksekutif daerah dengan pihak yang berwewenang di daerah tersebut Pak Polisi.
Begal Terteror Warga
Syntax kata itu penting, pernyataan Begal Teror Warga berubah menjadi Begal Terteror Warga akan membuat begal berkurang atau bahkan hilang dari bumi Indonesia. Banyak langkah yang bisa dilakukan. Hukum harus tetap dijunjung, jika ketemu begal dilumpuhkan saja untuk diserahkan pada yang berwajib, bila perlu di lapangan berkomunikasi, saling berkoordinasi, dan terutama dengan Bapak Polisi di tempat tersebut. Kalau ilmu kebal dan ilmu hitam cukup bawa daun kelor atau kita sering-sering mandi air campur garam.
Salah satu hal jika pembaca punya kepedulian penulis sudah membuat group di facebook silahkan disebarkan :
https://www.facebook.com/groups/begalterterorwarga/
Gerakan : Begal Terteror Warga, adalah gerakan melalui sosial media untuk diantara kita bila saling akrab dan berkomunikasi, saling menyebarkan kewaspadaan dan mengembangkan Self-Defense Style.
Hukum harus tetap dijunjung, jika ketemu begal dilumpuhkan saja untuk diserahkan pada yang berwajib, bila perlu di lapangan berkomunikasi, saling berkoordinasi, dan terutama dengan Bapak Polisi di tempat tersebut.
Kalau ilmu kebal dan ilmu hitam cukup bawa daun kelor atau kita sering-sering mandi air campur garam.
Semoga Begal jadi hilang dari muka bumi dan semua begal bertobat.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H