Kita bertanya kepada 1000 orang pun, mungkin akan keluar 1000 pendapat yang saling berbeda. Namun jika kita berpatokan kepada MINIMAL 3 (tiga) pondasi dasar RTM di bawah ini, maka kemungkinan akan berada di jalur yang tepat dalam merumuskan RTM:
1. SIAPAKAH CUSTOMER/SHOPPER/CONSUMER KITA?
Pertanyaan tentang siapakah Customer/Shopper/Consumer yang tepat akan menentukan pertanyaan seberapa EFEKTIF pelaku bisnis menjangkau dan melibatkan customer/shopper/consumer ini (di sini kita membicarakan EFEKTIVITAS)
Customer = siapapun yang loyal membeli produk kita, bisa berupa SHOPPER maupun CONSUMER
Shopper = siapapun yang membeli produk kita namun belum tentu MENG-KONSUMSI-NYA. Misalkan Anda menyuruh pembantu Anda untuk membelikan permen buat anak Anda. Maka Pembantu di sini adalah SHOPPER atau istilah kita adalah "WAKIL PEMBELI KONSUMEN"
Consumer = siapapun yang MENG-KONSUMSI produk kita. Pada contoh Shopper di atas, maka anak tersebut adalah Consumer
Mengetahui dengan jelas dan pasti ketiga jenis pembeli ini, maka akan mempengaruhi RTM kita karena perilaku dan pola pembelian dari ketiga jenis pembeli ini bisa jadi berbeda satu sama lain sehingga kita bisa merumuskan strategi KOMUNIKASI yang baik untuk membuat semacam "CALL TO ACTION" atau TRIGGER/PEMICU/PROVOKASI antara produk kita vs masing-masing dari mereka
Namun akan berbeda jika dari sudut pandang Marketing, dimana umumnya marketing akan membelah lagi masing-masing jenis pembeli di atas, misalkan berdasarkan umur, gaya hidup, dan lain sebagainya dikarenakan target-segmen-positioning yang ingin mereka capai relatif terhadap produk mereka
Karena dalam artikel ini kita akan berbicara dari sudut pandang Sales, maka penjabaran pengertian dari 3 jenis pembeli di atas sudah lebih dari cukup
Sedangkan dari sisi Toko, bagi kebanyakan masyarakat arus bawah (kita istilahkan tradisional) sederhananya, toko itu di dalam benak masyarakat arus bawah sebenarnya hanya ada 2 jenis yaitu GROSIR dan RETAIL
GROSIR = umumnya dikonotasikan sebagai toko dengan pembelian yang cukup besar sehingga mendapatkan diskon besar dari pabrik/distributor/agen yg lebih besar dan umumnya bisa dijadikan sebagai tempat kulakan para RETAIL. Terkadang orang-orang menyebut GROSIR juga dengan sebutan AGEN. Apapun istilahnya, asal pengertiannya serupa, maka tidak ada masalah dengan penyebutan nama