Mohon tunggu...
ibs
ibs Mohon Tunggu... Editor - ibs

Jika non-A maka A, maka A

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Siar Siniar Asyik untuk Nemenin Kamu Selama Physical Distancing

12 April 2020   20:47 Diperbarui: 14 April 2020   14:56 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh StockSnap dari Pixabay

Pandemi corona di Indonesia belum ada tanda-tanda membaik. Masyarakat masih harus menjalani physical distancing ke depannya, setelah sudah dijalani sekira empat pekan sejak pertama kali kebijakan ditetapkan. mulai terasa bosannya.

Rasa bosan, jenuh, atau monoton, ya, tak bisa lagi dibohongi. Mulai terasa. Bingung mau ngapain lagi di rumah. Setel Youtube, sudah. Nonton Netflix, sudah. Ngerjain deadline kerjaan, juga sudah.

Coba-coba masak, dari paling sederhana hingga paling absurd, nugget rebus misalnya, juga sudah. Tapi physical distancing masih belum tahu sampai kapan. Mau keluar rumah tapi takut. Terus aku harus apa?

Mungkin kamu belum ngelakuin satu hal ini.

Apaan?

Dengerin siniar.

Yes, dengerin siniar atau podcast yang enggak cuma sekadar nemenin kamu, tapi mengapus kebosanan belakangan ini. Sekaligus, menambah wawasan kamu.

Begini, siniar ini di Indonesia dalam dua tahun meningkat perkembangannya. Baik dari pencipta konten (creator) maupun pendengarnya.

Misal, pada 2018 survei yang dilakukan oleh Dailysocial dan Jakpat, 68 persen reponden mengaku familiar dengan siniar. Kemudian 81 persen di antaranya juga mendengarkan siniar dalam enam bulan terakhir (pada 2018).

Ini baru di Indonesia. Sementara secara global di tahun yang sama, mengutip Markeeters dari Industry Leaders, pendengar siniar melalui Spotify tumbuh hingga 250 persen dan 49 persen di antaranya adalah milenial.

Karenanya enggak heran kalau Spotify sendiri berusaha menggenjot tren baru ini.

Di tahun ini Spotify sudah menggandeng delapan pencipta konten siniar, yaitu PODKESMAS, RAPOT, Podcast Bagi Horror, Podcast Raditya Dika (PORD), Do You See What I See, Menjadi Manusia, Box2Box Football Podcast, dan Podcast Suara Puan.

Nah, tahu enggak kenapa siniar ini mulai banyak diminati?

Salah satunya karena sifat siniar ini adalah konten audio, sehingga bisa dinikmati sembari melakukan aktivitas lain.

Selain itu, ya tentu, kekuatan audio, sebagaimana radio, adalah theatre of mind: para pendengar bisa berimajinasi sesukanya dari apa yang didengar. Itu dia keunggulannya.

Terus, siniar apa saja yang kamu dengerin?

Kalau penulis setidaknya punya empat saluran siniar yang biasa didengar. Apa saja?

Box2Box Football Podcast

Penulis punya minat tersendiri terhadap sepak bola. Apapun yang berbau sepak bola penulis coba ikuti. Termasuk saluran siniar satu ini.

Di bawah payung Box2Box Media Network, Box2Box Football Podcast menyajikan konten sepenuhnya tentang sepak bola, terutama sepak bola top eropa.

Yang membuat menarik adalah, kompsisi dari para podcaster diisi oleh para profesional berbagai bidang, dari analisator sepak bola hingga pelatih.

Jadi, menurut penulis, konten-konten yang diberikan memberikan pandangan lain mengenai sepak bola.
Buat kamu yang punya ketertarikan dengan sepak bola silakan didengarkan.

Ohiya, selain Box2Box Football Podcast, ada juga siniar Retropus--masih di bawah naungan Box2Box Media Network--yang juga membahas sepak bola.

Asumsi Bersuara

Masih dari Box2Box Media Network. Tapi, bukan seputar olahraga, melainkan soal isu-isu besar dan hangat. Mulai dari soal politik, ekonomi, kesehatan, hingga hubungan internasional. Semuanya dibahas di sini.

Asumsi Bersuara banyak membahas topik-topik cukup berat namun dikemas sederhana dengan bahasa yang ringan.

Siniar ini, menurut penulis, juga cocok didengerin buat mahasiswa/i penempuh pendidikan sosial politik, hukum, atau hubungan internasional.

Ceritanya Interview

Siniar selanjutnya adalah Ceritanya Interview. Konten dari siniar ini cukup menarik, terutama buat kamu yang kepengin tahu seluk-beluk dunia kerja.

Dipandu oleh seorang Recruiter dan seorang Headhunters, siniar Ceritanya Interview ngasih banyak banget masukan dan tips-tips yang bermanfaat. Terutama buat kamu yang ingin melamar kerja. Atau kepingin bagaimana caranya supaya CV kamu dilirik HRD.

Gimana, Penasaran? Langsung saja dengerin Ceritanya Interview!

Apa Kata Tempo dan Podcast Wisnu Prasetya

Dua saluran siniar ini berbeda ya, tapi dari satu bidang, yakni media.
Siniar pertama, Apa Kata Tempo, adalah siniar milik media Tempo. Pembahasan dalam siniar ini tak lebih seputar ulasan majalah Tempo. Mulai dari soal opini hingga berita utamanya.

Jadi, misal kamu ingin membeli majalah Tempo namun ingin lebih dulu tahu topik atau isu apa saja yang dibahas di dalamnya, kamu bisa dengerin ini.

Sementara Podcast Wisnu Prasetya, lebih kepada pembahasan kajian seputar media. Misalnya, di salah satu episode yang pernah penulis simak adalah bagaimana Wisnu membahas seputar koran kuning di Indonesia berdasarkan penelitian.

Pembaca sudah tahu, kan, apa itu korang kuning. Di Indonesia juga ada lho, yakni Pos Kota. Pertanyaannya, mengapa Pos Kota tergolong ke dalam koran kuning?

Di siniar ini dibahas dengan cukup jelas. Buat kamu peminat kajian media, siniar ini oke banget buat didengerin, deh.

Kisah Tanah Jawa

Kalau satu siniar satu ini enggak perlu dijelasin lagi, lah, ya. Sudah pada tahu, kan?

***
Tulisan sudah pernah ditayangkan di medium milik pribadi penulis.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun