Pandemi corona di Indonesia belum ada tanda-tanda membaik. Masyarakat masih harus menjalani physical distancing ke depannya, setelah sudah dijalani sekira empat pekan sejak pertama kali kebijakan ditetapkan. mulai terasa bosannya.
Rasa bosan, jenuh, atau monoton, ya, tak bisa lagi dibohongi. Mulai terasa. Bingung mau ngapain lagi di rumah. Setel Youtube, sudah. Nonton Netflix, sudah. Ngerjain deadline kerjaan, juga sudah.
Coba-coba masak, dari paling sederhana hingga paling absurd, nugget rebus misalnya, juga sudah. Tapi physical distancing masih belum tahu sampai kapan. Mau keluar rumah tapi takut. Terus aku harus apa?
Mungkin kamu belum ngelakuin satu hal ini.
Apaan?
Dengerin siniar.
Yes, dengerin siniar atau podcast yang enggak cuma sekadar nemenin kamu, tapi mengapus kebosanan belakangan ini. Sekaligus, menambah wawasan kamu.
Begini, siniar ini di Indonesia dalam dua tahun meningkat perkembangannya. Baik dari pencipta konten (creator) maupun pendengarnya.
Misal, pada 2018 survei yang dilakukan oleh Dailysocial dan Jakpat, 68 persen reponden mengaku familiar dengan siniar. Kemudian 81 persen di antaranya juga mendengarkan siniar dalam enam bulan terakhir (pada 2018).
Ini baru di Indonesia. Sementara secara global di tahun yang sama, mengutip Markeeters dari Industry Leaders, pendengar siniar melalui Spotify tumbuh hingga 250 persen dan 49 persen di antaranya adalah milenial.