Mohon tunggu...
ibs
ibs Mohon Tunggu... Editor - ibs

Jika non-A maka A, maka A

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ketika Gus Dur Ogah Disamakan dengan Johan Cruyff

29 Desember 2019   10:27 Diperbarui: 30 Desember 2019   21:35 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Tepat 10 tahun lalu, atau pada Rabu, 30 Desember 2009, Gus Dur wafat meninggalkan kita semua di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Ia meninggal lantaran sakit akibat sumbatan arteri.

Semasa hidupnya ia telah berbuat--bahkan teramat--banyak untuk Indonesia. Pemikiran-pemikirannya pun masih banyak diadaptasi hingga kini oleh masyarakata Indonesia.

Dan atas pemikirannya itu ia pernah dinobatkan sebagai "Bapak Tionghoa" oleh beberapa tokoh Tionghoa Semarang di Kelenteng Tay Kak Sie, Gang Lombok, pada Maret 2004.

Doa kami untukmu, Gus.
Salam.

***

Tulisan ini sudah pernah ditayangkan di blog pribadi dan disunting ulang untuk penyesuaian.
sumber tulisan Gus Dur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun