Meskipun demikian, ekspansi kota memiliki sisi positif. Pertama, urbanisasi sering kali menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi dengan menyediakan lapangan kerja dan peluang bisnis. Kedua, kota besar menjadi pusat pendidikan tinggi dan penelitian, memungkinkan inovasi yang memajukan masyarakat. Ketiga, akses terhadap layanan kesehatan dan sosial yang lebih baik sering kali hanya ditemukan di daerah perkotaan yang berkembang.
Â
Sebagai contoh, Shenzhen di Tiongkok berhasil tumbuh dari sebuah desa kecil menjadi pusat teknologi dunia. Dengan urbanisasi yang terencana, Shenzhen menciptakan jutaan lapangan kerja dan memajukan teknologi secara global. Di Amerika Serikat, kota seperti Boston dikenal sebagai pusat pendidikan dan penelitian berkat universitas-universitas ternama seperti Harvard dan MIT, yang menjadi katalis inovasi teknologi dan medis.
 Â
Urbanisasi adalah pedang bermata dua. Sementara ekspansi kota dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan menyediakan akses yang lebih baik ke pendidikan dan kesehatan, dampak negatif seperti kepadatan, polusi, dan krisis perumahan tidak bisa diabaikan. Oleh karena itu, ekspansi kota sebaiknya dihentikan atau dikelola secara lebih hati-hati untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakat urban.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H