Mohon tunggu...
ibnusiddiq
ibnusiddiq Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Haloo, perkenalkan saya adalah Ibnu Ahmad dari University Syiah Kuala, Fakultas Kedokteran Hewan, Pendidikan Kedokteran Hewan

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Urbanization: Should Cities Continue to Expand?

11 Desember 2024   20:48 Diperbarui: 11 Desember 2024   20:48 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Urbanization: Should Cities Continue to Expand?

Urbanization has become a global phenomenon driving economic growth and urban development. However, uncontrolled city expansion often brings significant social, economic, and environmental challenges. In addressing this issue, the assertion "no" to urban expansion is more relevant, as the negative impacts such as overcrowding, housing crises, and declining quality of life often outweigh the benefits.

First, rapid urban expansion leads to uncontrollable population density and increases pollution levels, including air, water, and soil contamination. Second, housing crises become a major issue in large cities, where high demand drives property prices beyond the reach of most people. Third, the quality of life tends to decline due to stress, traffic congestion, and the reduction of green spaces in urban areas.

For example, Jakarta, Indonesia, faces significant challenges due to urbanization. With over 10 million residents, Jakarta often suffers from extreme traffic congestion and severe flooding caused by inadequate urban infrastructure. Data from the World Bank shows that air pollution in Jakarta has increased by 20% over the past decade, adversely affecting the health of its population. Additionally, Tokyo, despite being an advanced city, records high levels of work-related stress due to overcrowding and skyrocketing living costs.

Nevertheless, city expansion has its positive aspects. First, urbanization is often a key driver of economic growth by providing employment and business opportunities. Second, large cities serve as hubs for higher education and research, enabling innovations that advance society. Third, better access to healthcare and social services is often found only in well-developed urban areas.

For instance, Shenzhen in China has transformed from a small village into a global technology hub. With planned urbanization, Shenzhen has created millions of jobs and advanced global technology. In the United States, cities like Boston are renowned as centers of education and research, thanks to prestigious universities like Harvard and MIT, which act as catalysts for technological and medical innovation.

Urbanization is a double-edged sword. While city expansion can drive economic growth and provide better access to education and healthcare, negative impacts such as overcrowding, pollution, and housing crises cannot be ignored. Therefore, city expansion should be halted or more carefully managed to ensure sustainable development and a better quality of life for urban communities.

Urbanisasi: Haruskah Kota Terus Berkembang?

Urbanisasi telah menjadi fenomena global yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan perkembangan kota. Namun, ekspansi kota yang tidak terkendali sering kali menghadirkan berbagai tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Dalam menghadapi isu ini, pandangan *assertion* "tidak" terhadap ekspansi kota lebih relevan, karena dampak negatif seperti kepadatan penduduk, krisis perumahan, dan penurunan kualitas hidup sering kali lebih besar daripada manfaatnya.

Pertama, ekspansi kota yang pesat menyebabkan kepadatan penduduk yang tidak terkendali dan meningkatkan tingkat polusi, termasuk pencemaran udara, air, dan tanah. Kedua, krisis perumahan menjadi tantangan utama di kota-kota besar, di mana permintaan yang tinggi mengakibatkan kenaikan harga properti yang tidak terjangkau bagi sebagian besar masyarakat. Ketiga, kualitas hidup cenderung menurun akibat stres, kemacetan lalu lintas, dan berkurangnya ruang terbuka hijau di kota.

Sebagai contoh, Jakarta, Indonesia, menghadapi tantangan besar akibat urbanisasi. Dengan lebih dari 10 juta penduduk, Jakarta kerap dilanda kemacetan ekstrem dan banjir yang parah akibat buruknya infrastruktur perkotaan. Data dari World Bank menunjukkan bahwa polusi udara di Jakarta meningkat sebesar 20% dalam satu dekade terakhir, yang berdampak buruk pada kesehatan penduduknya. Selain itu, Tokyo, meskipun menjadi kota maju, mencatat angka stres kerja yang tinggi akibat kepadatan dan biaya hidup yang melambung.

Meskipun demikian, ekspansi kota memiliki sisi positif. Pertama, urbanisasi sering kali menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi dengan menyediakan lapangan kerja dan peluang bisnis. Kedua, kota besar menjadi pusat pendidikan tinggi dan penelitian, memungkinkan inovasi yang memajukan masyarakat. Ketiga, akses terhadap layanan kesehatan dan sosial yang lebih baik sering kali hanya ditemukan di daerah perkotaan yang berkembang.

 

Sebagai contoh, Shenzhen di Tiongkok berhasil tumbuh dari sebuah desa kecil menjadi pusat teknologi dunia. Dengan urbanisasi yang terencana, Shenzhen menciptakan jutaan lapangan kerja dan memajukan teknologi secara global. Di Amerika Serikat, kota seperti Boston dikenal sebagai pusat pendidikan dan penelitian berkat universitas-universitas ternama seperti Harvard dan MIT, yang menjadi katalis inovasi teknologi dan medis.

  

Urbanisasi adalah pedang bermata dua. Sementara ekspansi kota dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan menyediakan akses yang lebih baik ke pendidikan dan kesehatan, dampak negatif seperti kepadatan, polusi, dan krisis perumahan tidak bisa diabaikan. Oleh karena itu, ekspansi kota sebaiknya dihentikan atau dikelola secara lebih hati-hati untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakat urban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun