[ Â ] Intensifikasi Penerimaan anggaran dalam kecepatan dan jumlah penyetoran.
[ Â ] Intensifikasi pemungutan dan penagihan piutang negara.
[ Â ] Penuntutan ganti rugi atau kerugian yang telah diderita oleh negara dan penuntutan denda.
Pengeluaran
Ada 3 prinsip yang harus diperhatikan untuk pengeluarannya yakni
[ Â ] Hemat, efisien dan dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan.
[ Â ] Terarah dan terkendali serta sesuai dengan rencana kegiatan.
[ Â ] Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan memperhatikan potensi yang ada dari dalam negeri.
Terlepas dari prinsip di atas, tujuan utama dari terlaksananya APBN adalah sebesar besarnya untuk kesejahteraan rakyat.
Dengan instrumen kebijakan fiskal ini diharapkan, akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan salah satu indikatornya ialah meningkatnya pertumbuhan ekonomi, yang pada tahun 2021 diproyeksi tumbuh pada angka 5.0 persen.
Prioritas APBN 2021
APBN tahun 2021 akan fokus pada 4 hal. Pertama, penanganan kesehatan penanganan Covid, terutama vaksinasi. Oleh sebab itu, anggaran yang berkaitan dengan penguatan sarana dan prasarana kesehatan, laboratorium, penelitian dan pengembangan sangat diperlukan.Â
Kedua, berkaitan dengan perlindungan sosial, terutama bagi kelompok yang kurang mampu dan rentan.Â
Ketiga, berkaitan dengan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terutama dukungan terhadap UMKM dan dunia usaha.Â
Keempat, untuk membangun fondasi yang lebih kuat, pemerintah akan melakukan reformasi struktural baik di bidang kesehatan, pendidikan, perlindungan sosial dan lain-lain.
Pada penyerahan DIPA November lalu, Bapak Presiden berpesan agar APBN 2021 harus segera dibelanjakan untuk menggerakkan ekonomi. Bahkan melakukan lelang bisa dimulai sejak Desember 2020 agar di awal Januari program sudah bisa dijalankan.