"Selamat pagi, Pak," Arman mengucapkan salam pembuka.
Pak Dosen itu kembali melihat ke arahnya, dan teman-temannya yang sedang mempersentasikan makalah menghentikan pembahasan apa yang mereka susun di makalah tersebut. Ada salah satu temannya juga yang tersenyum saat melihat Arman di pintu.
"Kamu sudah terlambat," kata Pak Dosen pada Arman.
"Iya, Pak. Saya tau, Pak," jawab Arman.
"Kamu tau 'kan, kita masuk jam berapa?"
"Jam delapan pas, Pak," jawab Arman. "Tapi, 'kan saya terlambat sekitar lima belas menit, Pak." Arman membela diri agar dibolehkan masuk.
"Toleransi waktu keterlambatan masukkan sudah saya berikan," kata dosen itu pada Arman. "Berapa menit saya berikan?" Ia bertanya pada mahasiswa yang ada di ruangan itu.
"Sepuluh menit, Pak," beberapa mahasiswa menjawab dengan serentak.
"Nah, dengar 'kan kamu," katanya dosen itu pada Arman.
"Dengar, Pak," jawab Arman. "Tadi saya terlambat karena memperbanyak kopian tugas kami, Pak. Makanya saya terlambat." Arman mulai mengarang alasan.
"Benar itu, Eko?" Pak Dosen itu bertanya pada salah satu teman Arman yang sedang mempersentasikan makalah.