Dalam kesendirian saat membaca pesan yang masuk di email itu, aku tersenyum. Aku berterima kasih pada Sang Maha Penentu.Â
Naskah novelku, yang kukirim tiga bulan yang lalu ke salah satu penerbit besar di Indonesia ini, akhirnya diterima. Dalam pemberitahuan itu, pihak penerbit akan mengirimkan surat kontrak atau surat perjanjian penerbitan.
Cita-cita pertamaku menjadi penulis telah mendapat titik terang. Tinggal aku membuka toko buku dan kafe. Rencananya toko buku dan kafeku ditempat yang sama, dan juga aku akan menyediakan bacaan gratis sambil menikmati minuman.Â
Yang hendak membeli buku silahkan membeli buku, yang hanya membaca buku saja, tetap diperbolehkan.Â
Tidak ada masalah. Yang menjadi permasalahan adalah jika kita sebagai pemuda atau anak bangsa tidak mau membaca. Dan cita-citaku itu sederhana saja.[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H