Mohon tunggu...
ibnuaqil
ibnuaqil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

LITERASI - RELASI - Tukang Kopi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Tanpa Pancasila? Risiko Generasi Tanpa Jati Diri

3 Januari 2025   16:35 Diperbarui: 3 Januari 2025   16:44 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah hal ini terjadi? Kuncinya ada pada pendidikan itu sendiri. Pendidikan Pancasila harus diperbarui, tidak hanya dalam hal kurikulum, tetapi juga cara penyampaiannya. Bukan sekadar menghafal butir-butir Pancasila, tapi bagaimana setiap sila tersebut bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pertama-tama, kita harus mendorong pembaruan dalam cara pengajaran. Gunakan metode yang lebih relevan dan menarik bagi generasi muda yang sekarang ini sudah sangat dekat dengan dunia digital. Mengapa tidak menggunakan video interaktif, diskusi daring, atau proyek sosial yang melibatkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan nyata? Hal ini akan lebih mudah dipahami dan diinternalisasi.

Selain itu, penguatan peran guru sebagai agen perubahan sangatlah penting. Guru bukan hanya sebagai pengajar materi, tetapi juga sebagai pembimbing yang mengarahkan siswa untuk mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka. Guru yang terlatih, kreatif, dan memiliki pemahaman yang kuat terhadap Pancasila dapat menjadikan pelajaran ini jauh lebih bermakna.

Pancasila di Era Digital: Tantangan Baru, Kesempatan Baru

Globalisasi dan perkembangan teknologi informasi merupakan tantangan besar dalam implementasi pendidikan Pancasila. Namun, di sisi lain, teknologi memberikan kesempatan besar untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat luas. Misalnya, media sosial dapat digunakan untuk menyebarkan pesan persatuan, toleransi, dan keadilan yang terkandung dalam Pancasila kepada audiens yang lebih luas. Dengan cara ini, Pancasila dapat diinternalisasikan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan di luar ruang kelas.

Penggunaan teknologi untuk memperkenalkan Pancasila bisa menjadi salah satu solusi agar nilai-nilai Pancasila tetap relevan bagi generasi muda yang lebih akrab dengan dunia digital. Pemanfaatan teknologi dalam pendidikan Pancasila tidak hanya membantu dalam aspek pengajaran, tetapi juga memperkuat interaksi sosial antar generasi muda dalam mengamalkan nilai-nilai dasar negara.

Memperkuat Identitas Bangsa di Masa Depan

Pendidikan Pancasila lebih dari sekadar mengajarkan dasar negara. Pendidikan Pancasila adalah investasi untuk masa depan bangsa. Dengan pendidikan yang baik dan pemahaman yang mendalam tentang Pancasila, generasi muda kita akan memiliki bekal yang kuat untuk menghadapi tantangan zaman, tanpa kehilangan akar budaya dan identitas mereka. Dalam dunia yang serba cepat berubah, nilai-nilai Pancasila harus menjadi kompas yang mengarahkan kita untuk tetap menjadi bangsa yang bersatu, adil, dan beradab.

Sebagai bangsa, kita memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa generasi mendatang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan kokoh, berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila. Tanpa Pancasila, kita tidak hanya kehilangan dasar negara, tetapi juga kehilangan jati diri bangsa.

Oleh karena itu, Pendidikan Pancasila adalah hal yang tidak bisa ditawar lagi. Pancasila adalah landasan moral dan sosial yang mengikat seluruh rakyat Indonesia, dan pendidikan Pancasila adalah sarana untuk menanamkan nilai-nilai tersebut kepada generasi muda. Tanpa pemahaman yang kuat tentang Pancasila, kita berisiko kehilangan jati diri kita sebagai bangsa. Oleh karena itu, pendidikan Pancasila harus terus diperkuat, agar generasi muda kita dapat tumbuh menjadi individu yang berintegritas, berbudi pekerti, dan memiliki rasa kebangsaan yang tinggi. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun