meneroka sunyi yang panjang
di sisi berbisik bersyukur
membekal detik nafas berlalu
ke arah senyap tertentu”
Pada bait ini, kata “jadilah aku perantau piatu / meneroka sunyi yang panjang” adalah selembut nada yang bisa meruntun perasaan simpati yang menohok ke jantung rasa para pembaca. Nada yang dipilih bersesuaian sekali dengan tema sajak ini dan mungkin juga merupakan peribadi penulis sendiri yang lembut bicaranya.
Amanat
Saya menyimpulkan amanat yang cuba disampaikan oleh penulis ialah sebagai hamba-Nya kita harus bersyukur di atas kurnia-Nya yang tak terkira banyak. Anugerah usia yang panjang memberi kita peluang untuk terus beribadah dan menimba ilmu. Anugerah pasangan hidup tempat tertumpahnya kasih dan cinta merupakan inayat-Nya. Pada bait kedua ini penulis juga menggambarkan suasana tidurnya yang nyenyak juga sebagai satu anugerah yang harus disyukuri:
“namun, aku seperti burung malam