Mohon tunggu...
Game Changer
Cerita Pemilih
Analisis Sosok
Fiksiana
Cerbung Cerpen Horor Puisi Roman
Halo Lokal
Bandung Joglosemar Makassar Medan Palembang Surabaya
Humaniora
Bahasa Filsafat Pendidikan Seni Sosbud
Inovasi
Gadget Nature Otomotif
Lyfe
Beauty Book Diary Film Games Healthy Hobby Home Humor Love Music Parenting Worklife
Money
Entrepreneur Financial
New World
Artificial intelligence Cryptocurrency Metaverse NFT
Olahraga
Atletik Balap Bola Raket
Ruang Kelas
Ilmu Alam & Tekno Ilmu Sosbud
Travel Story
Foodie Trip
Video
Vox Pop
Hukum Kebijakan Politik
Lagi Rame!
Timnas Indonesia, "Remontada" dan Asa yang Terjaga
Dibuai Dua Gol Bersejarah Marselino di Gawang Arab
Skenario Grup C Berpihak untuk Timnas Indonesia
Deretan Rekor Baru Indonesia Usai Bungkam Arab Saudi
PPN 12%: Happy kah bagi Bisnis Indonesia?
PPN Naik, Kado Pahit Bagi Rakyat Indonesia
Kamu pasti suka!
Ibnu Din Assingkiri
Ibnu Din Assingkiri Mohon Tunggu... Trainer -

Ibnu Din Assingkiri ialah nama pena penulis Sanusi bin Din. Beliau dilahirkan di Singkir Laut, Yan, Kedah pada 4 Mei 1970. Beliau merupakan ahli Angkatan Sasterawan Nasional Kedah (ASASI). Beliau cenderung menulis puisi, cerpen dan apresiasi puisi. Beliau menulis sejak di sekolah menengah dan telah menghasilkan dua naskah kumpulan puisi serta senaskah kumpulan cerpen. Selain menulis di tanah air tercinta, beliau ikut bergabung dengan penulis se Nusantara dan telah membukukan tiga belas antologi bersama. Beliau adalah graduan Sarjana Muda Pengajian Inggeris Dengan Kepujian di UNITEM (OUM). Beliau berkhidmat sebagai Eksekutif Kanan Latihan dan Perkembangan Sumber Manusia di syarikat multinasional swasta.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Proses Kreatif (Saya)

29 April 2012   04:17 Diperbarui: 10 Juli 2015   09:08 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kepala dihuni uban-uban

sejak zaman 90’an

 

kata sahabatku,

ianya laksana bunga jambu

begitu indah jika terpercik

di antara dedaun hijau

(bukan rerambut hitam...)

 

ada peringatan jelas

di sinar putih atas kepala

HALAMAN :
  2. 1
  3. 2
  4. 3
  5. 4
  6. 5
  7. 6
  8. 7
  9. 8
  10. 9
  11. 10
  12. 11
  13. 12
LIHAT SEMUA
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
TAG

proseskreatif

ibnudinassingkiri

esai

bahasa

humaniora

fiksiana

fiksi
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Batalkan Laporkan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.
Pelajari selanjutnya.