Dalam perkembangan kognitif anak tentunya tidak luput dari pendidikan dan bimbingan sejak dini. Dimana dalam hal ini sangat lah penting untuk perkembangan perilaku dan pola berpikir anak.  Dalam mengembangkan konsep kognitif dibutuhkan beberapa hasil dari lapangan, dan tentunya akurat. Dan para pendidik bisa menyesuaikan pendidikan yang sesuai dengan usia pada masing masing anak.
     Teori perkembangan kognitif dikembangkan oleh Jean Piaget, seorang psikolog Swiss yang hidup tahun 1896-1980. Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam lapangan psikologi perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan, yang bagi Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan.
      Dari pandangan kognitif yang dijelaskan sebelumnya dari Jean Piaget, dapat dijadikan referensi untuk para pendidik, dan dapat dikembangkan lebih luas dan menyesuaikan dengan era sekarang untuk mempermudah memberikan pendidikan untuk anak.
      Secara ringkas, teori Piaget menjelaskan bahwa selama perkembangannya, manusia mengalami perubahan-perubahan dalam
struktur berfikir, yaitu semakin terorganisasi, dan suatu struktur berpikir yang dicapai selalu dibangun pada struktur dari tahap sebelumnya. Perkembangan yang terjadi melalui tahap-tahap tersebut disebabkan oleh empat faktor: kematangan fisik, pengalaman dengan objek-objek fisik, pengalaman sosial, dan ekuilibrasi.
     Untuk mengembangkan konsep kognitif juga harus diperhatikan baik dari segi pemberian materi, cara penyampaian, dan disesuaikan dengan usia anak, serta senantiasa konsisten memberikan pendidikan dan bimbingan terhadap anak.
      Paling tidak ada tiga ranah yang harus
dikembangkan secara seimbang melalui proses pendidikan, salah satunya merujuk pada pendapat Bloom (Abin Syamsudin, 2004: 26)
yang mengkategorikan tiga ranah perkembangan perilaku individu ,yaitu : a)cognitive domain, b) affective domain, c) psychomotor domain.
     Â
     Bagi orang tua sangat lah berperan dalam hal pengembangan kognitif anak.Dikarenakan orang tua merupakan tempat pendidikan pertama bagi si anak. Dan juga orang tua juga harus memberikan didikan yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan kognitif pada anak, seperti: saat bayi harus sering sering didengar kan murottal atau musik yang dapat membuat anak tidak terganggu, dan ketika balita diberikan didikan seperti memberikan nasehat, jauhkan ucapan dan tindakan yang buruk karena anak saat itu merekam dan mengingat apa yang dilakukan orang dewasa.
     Dan dasar dasar yang harus diperhatikan untuk pengembangan kognitif yang dijelaskan oleh Jean Piaget yaitu:Â
a). Pola (Schema) adalah paket-paket informasi yang masing-masing dari informasi tersebut memiliki hubungan dengan satu aspek dunia, termasuk objek, aksi, dan konsep abstrak.
b. Asimilasi (assimilation) proses penggabungan informasi baru ke dalam pola-pola yang sudah ada
c).  Akomodasi (accomodation) pembentukan pola baru untuk membentuk informasi dan pemahaman baru
d). Operasi (operation) penggambaran mental tentang aturan-aturan yang terkait dengan dunia.
e). Struktur kognitif (cogitive structure) kerangka berpikir individu yang merupakan kumpulan informasi yang telah didapatkan, hal ini berhubungan pola kognitif (cognitive schema) yang merupakan perilaku tertutup berupa tatanan langkah-langkah kognitif (operasi) yang berfungsi memahami apa yang tersirat atau menyimpulkan apa yang direspon.Â
f).Ekuilibrum atau keseimbangan (equilibrum) keseimbangana antarapola yang digunakan dengan lingkungan yang direspons sebagai hasil kecepatan akomodasi, atau keadaan mental ketika semua informasi yang diperoleh dapat dijelaskan dengan pola pola yang ada.
       Berdasarkan teori yang dibuat oleh Psikolog ternama, Jean Piaget, perkembangan kognitif anak dibagi menjadi empat tahap.
1. Tahap sensorimotor (usia 0-24 bulan)
perkembangan kognitif anak di usia ini perkembangan kognitif ini kemampuan si Kecil sangat terbatas, namun ia bisa belajar mengenai sekitarnya dengan reflek dan rangsangan, misalnya suka memerhatikan suatu objek dalam waktu lama, menari rangsangan melalui suara dan sinar lampu.
2. Tahap perkembangan kognitif anak praoperasional (usia 2-7 tahun)
Memasuki tahap kedua, anak-anak akan mulai mengembangkan daya ingat dan imajinasi. Di tahap perkembangan kognitif ini si Kecil juga mulai memahami sesuatu secara simbolik, misalnya dengan mengumpulkan benda-benda berdasarkan kriteria. Sebagai contoh, mengumpulkan semua mainan berwarna merah. Lalu memasuki usia 4-7 tahun, anak juga sudah mulai bisa mengutarakan pemikirannya
3. Tahap perkembangan kognitif anak operasional konkret (7-11 tahun)
 Tahap perkembangan kognitif anak berikutnya adalah tahap operasional konkret. Di tahap ini anak sudah memahami konsep sebab-akibat secara rasional dan sistematis. Sikap egosentrisnya perlahan mulai berkurang, dan mulai memahami jika tidak semua orang dapat mengutarakan pemikiran, dan perasaannya.
4. Tahap operasional formal (mulai 11 tahun)
   Tahap ini anak sudah memasuki usia pra-remaja. Anak sudah memiliki kemampuan menggunakan logikanya untuk menyelesaikan permasalahan, menarik kesimpulan dari informasi yang didapatnya, dan merencanakan masa depannya.
     Dari apa yang dijelaskan diatas sangat lah penting bagi orang tua maupun guru untuk bisa lebih memperhatikan anak, apalagi dari segi kognitif-Nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H