Mohon tunggu...
Ibn Jabal
Ibn Jabal Mohon Tunggu... Freelancer - Bukan Putra Mahkota

masih mencari jati diri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Online Discussion Group Santai, Bercanda, tapi Bermanfaat

28 Januari 2020   12:46 Diperbarui: 28 Januari 2020   12:49 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Tidak terbantahkan lagi bahwa diskusi (jawa: rembukan) menjadi jalan yang terus menghiasi langkah peradaban, bahkan menjadi penyokongnya. Hampir setiap perubahan besar ditopang oleh awalan adanya diskusi.

Diskusi menjadi sebuah jalan dalam mengambil sebuah keputusan besar. Dibalik proklamasi Kemerdekaan RI misalnya, tentu ada diskusi intens sebelumnya, dan masih banyak lagi yang dapat kita saksikan tentang keberhasilan diskusi dalam memecahkan masalah.

Di era digital yang terus berkembang hari ini, banyak dari kita yang secara perlahan mengubah gaya hidup. Mulai dari cara berkomunikasi, berdandan hingga cara berbicara. Demikian itu, tak lain adalah untuk terus mengimbangi perkembangan zaman (bukan mengikuti).

Lebih khusus, tentang teknologi, kita dapati hari ini dunia belahan barat bisa menyatu dengan dunia belahan timur. Kita yang tidak tahu wujud orangnya, tapi setiap harinya bisa saling sapa dan saling tegur lewat media massa.

Kemudian bagaimana hubungan diskusi dengan media masa? Jika kita sepakat bahwa media massa telah membentuk sebuah dunia tersendiri (dunia maya), maka konsekuensinya adalah munculnya lingkungan media massa. Jika lingkungan dalam media massa tersebut telah menjadi bagian dari hidup (part of life) kita, maka diskusi dalam media massa juga menjadi keniscayaan.

Dari itu, disini kami bermaksud sedikit berbagi dengan hasil diskusi yang telah kami lakukan empat hari terakhir. Diskusi yang tergolong remeh, diselingi canda serta gombalan, tapi sangat bermanfaat bagi orang yang benar-benar serius menjalaninya.

Diskusi ini kami lakukan dalam  paltform group media massa, sebuah group yang menyatukan kami karena pernah dalam satu almamater sekolah yang sama. Selain untuk berbagi, tulisan ini juga bermaksud sebagai semacam kesimpulan tertulis, sebab banyak diskusi online yang dijalankan sebuah komunitas namun hanya berakhir dan membusuk di chat group mereka.

Selama kurang lebih 4 hari ini (dengan jadwal diskusi yang tidak pasti, maklum lagi liburan) ada beberapa topik yang kami bahas:

1. Karakter introvert dan ekstrovert

Dua karakter di atas mungkin banyak kita jumpai, bahkan mungkin kita adalah orang dengan karakter di atas. Karakter yang saling berlawanan, antara orang yang pendiam dan suka menjalani kehidupannya dengan sendiri dengan orang yang suka berbicara dan bergaul (jawa: srawung).

Yang menjadi permasalahan adalah: apakah introvert harus mengubah karakternya, dengan alasan manusia adalah makhluk sosial (human being)?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun