Mohon tunggu...
Ibnaty Syifaul Jinan
Ibnaty Syifaul Jinan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

every accomplishment starts with the decision to try☺️

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Paparan Blue Light: Ancaman bagi Kesehatan Mata di Era Digital

17 Desember 2024   20:45 Diperbarui: 18 Desember 2024   13:47 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Di era digital saat ini, penggunaan gawai seperti ponsel, laptop, dan televisi telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Tanpa disadari, perangkat tersebut memancarkan blue light atau cahaya biru, yang dapat memengaruhi kesehatan mata. Sering terpapar blue light, terutama dalam jangka waktu yang lama, dapat menyebabkan masalah pada penglihatan dan kenyamanan mata. Apa sebenarnya blue light itu, dan bagaimana dampaknya pada kesehatan mata?

Blue light (cahaya biru) adalah jenis cahaya tampak dengan panjang gelombang sekitar 400–495 nm. Cahaya biru memiliki tingkat energi yang tinggi dibandingkan cahaya lainnya, hampir mendekati energi sinar ultraviolet (UV). Blue light dibagi menjadi dua yaitu alami dan buatan. Cahaya biru alami adalah cahaya biru yang dipancarkan oleh matahari. Cahaya biru buatan adalah cahaya biru dari perangkat elektronik seperti ponsel, laptop, tablet, televisi, dan lampu LED. Paparan blue light dari sumber buatan inilah yang dikhawatirkan berdampak buruk pada kesehatan mata, terutama jika terjadi pada malam hari.

Paparan blue light dari perangkat digital dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan kesehatan mata. 

1. Digital Eye Strain (DES) atau Sindrom Mata Lelah

Digital Eye Strain (DES) atau sindrom mata lelah digital terjadi ketika mata mengalami kelelahan akibat melihat layar dalam waktu lama. Gejalanya seperti mata kering dan iritasi, penglihatan menjadi kabur, mata terasa tegang atau lelah, dan sakit kepala serta nyeri di sekitar mata. Blue light yang dipancarkan layar gawai memiliki energi tinggi dan berdifraksi lebih banyak dibandingkan cahaya lain sehingga mata harus bekerja lebih keras untuk memfokuskan penglihatan. Inilah yang menyebabkan kelelahan mata saat menatap layar terlalu lama. 

2. Risiko Degenerasi Makula

Paparan blue light dalam waktu lama dapat menyebabkan kerusakan retina, terutama pada bagian makula, yaitu area retina yang bertanggung jawab atas penglihatan sentral (penglihatan tajam). Penelitian menunjukkan bahwa paparan jangka panjang dapat meningkatkan risiko degenerasi makula terkait usia (Age-related Macular Degeneration, AMD) yang dapat menyebabkan kebutaan pada orang tua.

3. Gangguan Tidur dan Kesehatan Mata

Paparan blue light di malam hari dapat mengganggu siklus tidur-bangun atau ritme sirkadian tubuh. Cahaya biru menghambat produksi hormon melatonin, yaitu hormon yang membuat kita merasa mengantuk. Akibatnya, seseorang mungkin mengalami insomnia atau kualitas tidur yang buruk.

Gangguan tidur yang kronis dapat berdampak pada kesehatan mata secara tidak langsung. Saat tubuh kekurangan tidur, mata tidak mendapatkan waktu pemulihan yang cukup, sehingga lebih rentan mengalami kekeringan, iritasi, dan kelelahan. 

Apakah Blue Light Berbahaya?

Paparan blue light dari gadget tidak sepenuhnya berbahaya jika penggunaannya wajar dan tidak berlebihan. Sebagian besar risiko seperti digital eye strain dan gangguan tidur dapat diatasi dengan kebiasaan yang baik dan perlindungan tambahan, seperti kacamata anti-blue light atau mode malam di perangkat. Namun, pada orang yang terpapar blue light dalam waktu lama dan terus-menerus, risiko degenerasi makula dan gangguan penglihatan di usia lanjut perlu diwaspadai. Oleh karena itu, sebaiknya kita menjaga kesehatan mata kita dengan menghindari paparan blue light yang berlebih, seperti menerapkan aturan 20-20-20 yaitu setiap 20 menit, alihkan pandangan ke objek sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik dan sesuaikan kecerahan layar agar tidak terlalu terang atau terlalu redup. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun