Orang tua tidak bisa memantau seorang anak-anak 24 jam sehari. Anak-anak memiliki banyak waktu untuk bermain, pergi ke sekolah, mengikuti acara-acara diluar jam sekolah atau aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Kesempatan inilah yang menjadikan peluang bagi seorang anak untuk memanfaatkan waktunya dengan positif.
Para orang tua dapat memberi motivasi bagi seorang anak untuk berprestasi ketimbang pacaran dan melakukan hal-hal negatif bersama teman-temannya. Â Motivasi yang berikan harus berkelanjutan sampai seorang anak mampu untuk tumbuh mandiri dan sukses dalam hidupnya.
Penguasaan diri seorang anak
Penguasaan diri sangat penting dalam membangun emosi yang sehat dan stabil. Penguasaan diri dalam berinteraksi di suatu lingkungan sosial akan menumbuhkan self-awarness atau mawas diri untuk lebih berhati-hati dalam bertindak, bertutur dan berperilaku.
Penguasaan diri atau self-control  seorang anak sangat penting untuk mengatasi pengaruh negatif yang timbul akibat bebasnya pergaulan dengan lawan jenis. Anak-anak harus mampu menguasai diri mereka untuk berkata tidak, ketika nafsu mereka mulai tidak terkontrol karena gejolak asmara di usia remaja. Seorang anak harus mampu menganalisa kelemahan dirinya ketika berhadapan dengan lawan jenis.Â
Penguasaan diri yang matang tidak terjadi secara instan. Penguasaan diri dapat dilatih sejak dini dari setiap hal yang terjadi di sekitar kita. Dengan ilmu agama yang baik juga mampu untuk membuat seorang anak dapat mengendalikan dirinya dalam situasi-situasi yang tak lazim.
Anak-anak yang mampu menguasai dirinya dengan baik dapat memacu prestasinya di bidang akademik atau prestasi lainnya yang dapat mengeksplorasi kemampuannya untuk maju dan berkembang.
Pemerintah juga memiliki peran penting untuk mencegah Pernikahan anak usia dini dengan terus menggalakkan kampanye dan sosialisasi serta mendorong anak-anak untuk berprestasi dengan program pemberdayaan anak dan remaja untuk meningkatkan sugesti positif anak dalam tumbuh kembangnya meraih masa depan yang gemilang.
Pernikahan anak usia dini merupakan tanggung jawab kita bersama. Keterlibatan semua stakeholder dibutuhkan untuk saling bersinergi, terus berupaya mendorong semua pihak terutama masyarakat dan para orangtua khusunya, menjalankan fungsi dan perannya masing-masing demi terciptanya generasi emas Indonesia di masa depan. Selamat Hari Anak Nasional tahun 2018.
Kita cinta Anak Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H