Diatas kertas, berdasarkan track record prestasi, dengan menjadi Bupati Belitung Timur HANYA 6 bulan dan Legislatif hanya selama 2 tahun, tidak ada yang bisa dijadikan sebagai catatan prestasi Ahok. Inkonsistensinya mengejar karier Gubernur di 3 provinsi membuat catatan prestasi kepemimpinannya kurang bagus.
Ahok akhirnya memang mulai “bersinar terang” saat menjadi Wagub DKI mendampingi Jokowi. Efek Jokowi tentunya. Coba bila dibayangkan kalau Ahok bukan mendampingi seorang Jokowi, tentu lain lagi ceritanya.
Praktis sebenarnya yang bisa disebut sebagai prestasi Ahok hanyalah pada saat dirinya menjadi Gubernur DKI dengan durasi Desember 2014 hingga Februari 2017 atau kurang lebih hanya selama 2 tahun efektif. Oktober 2012 hingga November 2014 Gubernur DKI adalah Jokowi, sementara per Februari 2017 DKI dipimpin PLT Sumarsono dan per Mei 2014 DKI dipimpin Wagub/ Gub. Djarot Saepullah.
Pertanyaan besarnya adalah : Inovasi apa atau Prestasi luar biasa apa yang dilakukan Ahok sebagai Gubernur DKI pada masa tepat kepemimpinannya?
Sayangnya tidak banyak dan tidak ada yang spektakuler. Sepeninggal Jokowi, penangangan Banjir dan Macet Jakarta tidak mampu dilakukan Ahok secara lebih baik. Ahok hanya berhasil membangun banyak RPTRA dan membersihkan Kali Ciliwung. Dan itu bukan luar biasa.
Bila menyebut KJP, KJS, E-Budgeting tentu tidak bisa diklaim sebagai Prestasi Ahok. Ada nama Jokowi disitu yang terpaku. Begitu juga dengan Revitalisasi Waduk Pluit, Codetan Ciliwung dan lain-lainnya. Prestasi-prestasi itulah yang akhirnya “mengangkat” Jokowi menjadi Presiden RI.
Kemarin Ahok ulang tahun. Dan kita lihat sendiri di berbagai media social begitu banyak status-status “lebay” para pendukung Ahok. Begitu juga dengan blog-blog komunitas Ahoker dimana begitu banyak tulisan yang memuja-muji Ahok.
Salah satu yang membuat saya menulis artikel ini adalah karena ada beberapa artikel viral yang memuji-muji Ahok. Dari detiknews ada kabar sebuah postingan di media social menjadi viral dimana dalam postingan itu secara lebay diposting bahwa Waduk Pluit yang sekarang merupakan Prestasi Total dari seorang Ahok. Bahkan ada foto-foto satellite yang membandingkan kondisi Waduk Pluit pada tahun 2012 dan kondisinya pada saat ini.
Saya pikir informasi ini cukup menyesatkan karena Prestasi itu bukan buah karya seutuhnya dari Ahok. Itu sebenarnya karya Jokowi yang difinishing oleh Ahok. Jokowi yang punya Ide, Jokowi yang mengerjakannya tetapi berhenti karena harus jadi Presiden. Sementara Ahok yang menyelesaikannya ataupun melakukan finishingnya.
Mengklaim Prestasi Jokowi sebagai Prestasi Ahok ya mungkin bisa disebut sebagai Pelecehan terhadap Jokowi.
Salam Kompasiana.