Mohon tunggu...
Redha Andika Ahdi
Redha Andika Ahdi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Travel Blogger

Penulis sederhana dengan berjuta harapan bersama kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ratenggaro, Kampung Magis dari Tanah Sumba

2 April 2019   13:25 Diperbarui: 2 April 2019   13:39 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut informasi yang saya dapat, Ratenggaro sendiri berasal dari kata 'Rate' yang berarti kuburan, dan 'Garo' yang berarti orang Garo. Jadi Ratenggaro adalah...?

Jadi ceritanya pada zaman dahulu kala, terjadilah peperangan antar suku, di mana suku yang sekarang berhasil menghuni desa ini setelah berhasil merebutnya dari orang Garo asli. Suku yang kalah dibunuh dan dikubur di tempat itu juga.

Di desa ini juga terdapat 304 buah kuburan batu. 3 diantaranya memiliki bentuk unik yang terletak di pinggir laut. Selain itu, bentuk pahatan dan ukurannya menyerupai sebuah meja datar berukuran besar yang terlihat sangat kokoh walau dihantam angin kencang dari arah laut.

Di kampung ini juga terdapat kuburan batu leluhur atau raja, dan juga ada kuburan batu untuk warga yang ukurannya lebih kecil.

photo by ibadahmimpi.com
photo by ibadahmimpi.com

Masyarakat yang Ramah & Memegang Teguh Tradisi

Masyarakat disana masih memegang tradisi Marapu seperti warga Sumba pada umumnya, yaitu sebuah tradisi memuja nenek moyang atau leluhur.

Upacara kematian di sana juga dilengkapi dengan menyembelih hewan seperti kerbau atau kuda. Mereka percaya bahwa roh nenek moyang ikut serta menghadiri upacara penguburan, sehingga hewan dipersembahkan untuk roh nenek moyang.

Selain itu masyarakat disini juga sangat ramah kepada pendatang baru. Kami menghabiskan hari sambil berbincang-bincang dan bermain bersama anak-anak Sumba sembari menikmati betapa indahnya alam Indonesia ini.

photo by ibadahmimpi.com
photo by ibadahmimpi.com

Source: ibadahmimpi.com oleh Redha Andika Ahdi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun