Pernah juga saya makan siang di Warung Penyet. Di depan kantor PJB Jatim. Belakang Graha Pena Jawa Pos. Ternyata sebagian menu sudah habis. Berbarengan dengan pesenan 100 bungkus. Warung penyet itu terkenal sambelnya yang maknyus.Â
Tahu gak kondisi warungnya. Jelek loh. Atap Terpal ada bambu. Kursi plastik. Pinggir kali.
Iseng-iseng saya tanya ke penjualnya. Penampilan kaosan. Postur lumayan gemuk. Pertanda jago makan. "Sering mas dapat pesenan gini," tanya saya. "Lumayan sering pak, gak inget saya,"jawabnya. Â "Kalau gak ada pesenan gimana? Pasti habis ya?"... "Lebih sering habis pak. Kita punya pelanggan rutin". ...."Setiap hari pulang bawa uang berapa?'....."Ya cukuplah," jawabnya malu-malu..."Kira-kira berapa?"...."Ya Sekitar 1,5 lah"...."Haa 1,5 juta," kata saya sedikit kaget.... "Kadang bisa sampai 2 juta pak," terangnya. Semakin membuat saya kaget.Â
Ternyata di indonesia ini banyak Jutawan yang berpenampilan sederhana.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H