Mohon tunggu...
Ian Hidayat
Ian Hidayat Mohon Tunggu... Penulis - Sedang bercanda cita

Menempuh pendidikan di UIN Alauddin Makassar dengan beasiswa dari orang tua

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Berdamai dengan Badai

24 April 2024   17:59 Diperbarui: 24 April 2024   19:41 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Selepas Badai/ Dokumentasi pribadi

Gerbang Rimba Rorekatimbu
Gerbang Rimba Rorekatimbu

Menjelang pergantian siang kepada malam, kami tiba di gerbang Gunung Rorekatimbu. Kami mengalahkan badai. Sekali lagi, kami menertawai badai. Kami juga menertawai diri sendiri. Telah berhasil menjumpai badai. Saya mulai mencintai badai.Saya mencintai badai bersama dengan ancaman mati, bersama dengan tawa, bersama dengan bahagia, bersama dengan tangis, bersama dengan takut, bersama dengan segala ekspresi yang dibawa badai.

Saya mencintai badai bersama dengan gunung, bersama dengan pepohonan, bersama dengan bebatuan, bersama dengan langit, bersama dengan manusia, bumi dan segalaisinya, bersama dengan dirimu.
Saya selalu merindui badai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun