saat subuh bersiap menyapa mentari, semangat kami telah lebih dulu bersinar
kami kalahkan sang mentari milik Tuhan
demi cita-cita kami menggenggam dunia
lepas sepatu
lepas kaus kaki, tak semua berkaus kaki
siapkan do’a dan restu raja dan ratu kami
mari gapai dunia
tunggu kami, Ibu
langkah awal tiap subuh tak lagi kami rasa
deras arus yang dingin menusuk tulang, ah, kami lebih kuat!
Riang senyum melangkahi arus pemisah kami
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!