2. Skala Proses Kematangan
Prinsip kedua berfokus pada skala proses kematangan:
- Kamu (Dependensi): Kita semua bergantung pada orang lain, seperti anak kecil bergantung pada ibunya untuk belajar berbicara, kemudian belajar di sekolah agar dapat membaca dan mengenal huruf, hingga mampu menulis.
- Aku (Independen): Selanjutnya adalah tahap mandiri, seiring bertambahnya usia kita sudah dapat membuat artikel di Kompasiana tanpa terlalu banyak bantuan dari orang lain.
- Kita (Interdependen): Bekerja sama, misalnya menulis artikel antologi atau sejenisnya di panggung kolaborasi dan berinteraksi dengan komunitas di acara Temu Kompasiana.
3. Siklus "Lihat, Buat, Dapat"
Siklus ini menjadi landasan transformasi diri:
- Lihat (Cek Paradigma):Â Menganalisis cara pandang dan keyakinan diri sendiri.
- Buat (Perilaku):Â Melakukan tindakan yang selaras dengan paradigma baru.
- Dapat (Hasil): Mendapatkan hasil yang diinginkan dan memperkuat paradigma baru.
Membangun Kebiasaan Efektif: Menemukan Keseimbangan Pengetahuan, Keinginan, dan Keterampilan
Membangun kebiasaan efektif bukanlah perkara yang mudah. Dibutuhkan kombinasi tepat dari pengetahuan, keinginan, dan keterampilan.Â
Pengetahuan (Apa yang Harus Dilakukan, Mengapa?) adalah paradigma teoritis, maka sangat penting untuk memiliki paradigma yang tepat. Kebiasaan yang berubah karena perubahan paradigmatik akan jauh lebih kuat dibandingkan dengan perubahan yang dipaksakan.Â
Misalnya, jika paradigma menulis di Kompasiana adalah sebagai transfer pengetahuan, itu akan lebih baik daripada "asal nulis" karena ada tugas menulis dari dosen.
Kedua adalah Keinginan (Mau Melakukan), memiliki motivasi yang kuat: Menemukan alasan kuat dan tujuan yang jelas untuk membangun kebiasaan baru.
Ketiga adalah Keterampilan (Bagaimana Melakukan), ini berbicara terkait strategi.Â
Untuk menjadikan sesuatu sebagai kebiasaan dalam kehidupan kita, harus memiliki ketiganya: pengetahuan (apa yang harus dilakukan, mengapa), keinginan (mau melakukan), dan keterampilan (bagaimana melakukan).