KOMPAS.com (25/08/2023) melaporkan volume sampah di Kepulauan Bangka Belitung mencapai 170 ton per hari, sementara TPA regional yang dinanti belum terealisasi. Ini memperparah situasi dan mengancam kelestarian lingkungan.
Di tengah krisis ini, Aira menunjukkan bahwa solusi tidak hanya terletak pada Tempat Pembuangan Akhir. Kreativitasnya dalam mendaur ulang sampah menjadi karya seni dan produk bermanfaat menjadi inspirasi.
Langkah Aira bukan hanya tentang estetika, tapi juga tentang kepekaan terhadap lingkungan. Ia menunjukkan bahwa limbah penghilang noda bukanlah akhir dari sebuah produk, melainkan bahan baku untuk kreasi baru.
Kisah Aira menjadi pengingat bahwa TPA juga bukan solusi akhir, apalagi jika menggunakan sistem open dumping yang mencemari lingkungan. Kita perlu mencari solusi yang lebih sustainable.
Termasuk sustainable fashion, di mana limbah fashion nyatanya adalah penyumbang polusi terbesar kedua di dunia.
Banyak contoh TPA dengan sistem open dumping yang justru menjadi malapetaka dikemudian hari. Pencemaran lingkungan dan bahaya kesehatan menjadi konsekuensi yang tak terelakkan.
Memilah sampah sejak dari rumah memang solusi paling konkret. Upaya untuk memisah-misahkan jenis sampah di hulu perlu dioptimalkan. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sampah di TPA masih dicampur dan dibuang dengan sistem open dumping.
Oleh sebab itu, solusi komprehensif dari hulu ke hilir mutlak diperlukan. Kita perlu memperkuat sistem pengelolaan sampah, mulai dari edukasi masyarakat - seperti yang dilakukan Aira - tentang pemilahan sampah, infrastruktur yang memadai, hingga penegakan aturan yang tegas.
Pada akhirnya, Gelar Karya P5 ini tak hanya memberikan ruang bagi para siswa untuk belajar secara langsung, tapi juga menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam proses pembelajaran.
Mengangkat tema Gaya Hidup Berkelanjutan, SDIT Sahabat Qur'an Koba mendorong para siswanya untuk berkreasi dan berinovasi dalam memanfaatkan barang bekas. Beragam karya inspiratif dipamerkan, menunjukkan semangat para siswa dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Pot bunga dari botol plastik, tas belanja dari tutup botol, hingga mainan edukatif dari kardus bekas, hanyalah beberapa contoh dari kreativitas siswa. Karya-karya ini tak hanya indah dipandang, tapi juga memiliki nilai manfaat dan edukasi.Â