Mohon tunggu...
Mahéng
Mahéng Mohon Tunggu... Penulis - Author

Hidup adalah perpaduan cinta, tawa, dan luka. Menulis menjadi cara terbaik untuk merangkai ketiganya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Aira, 7 Tahun: Pahlawan Lingkungan Cilik Ciptakan Fesyen Ramah Lingkungan dari Limbah Saset Anti Noda

15 Maret 2024   12:41 Diperbarui: 16 Maret 2024   10:41 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baju Aira, simbol optimisme di tengah permasalahan sampah yang kompleks. Foto: Dupi Nadila

KOMPAS.com (25/08/2023) melaporkan volume sampah di Kepulauan Bangka Belitung mencapai 170 ton per hari, sementara TPA regional yang dinanti belum terealisasi. Ini memperparah situasi dan mengancam kelestarian lingkungan.

Di tengah krisis ini, Aira menunjukkan bahwa solusi tidak hanya terletak pada Tempat Pembuangan Akhir. Kreativitasnya dalam mendaur ulang sampah menjadi karya seni dan produk bermanfaat menjadi inspirasi.

Langkah Aira bukan hanya tentang estetika, tapi juga tentang kepekaan terhadap lingkungan. Ia menunjukkan bahwa limbah penghilang noda bukanlah akhir dari sebuah produk, melainkan bahan baku untuk kreasi baru.

Kisah Aira menjadi pengingat bahwa TPA juga bukan solusi akhir, apalagi jika menggunakan sistem open dumping yang mencemari lingkungan. Kita perlu mencari solusi yang lebih sustainable.

Termasuk sustainable fashion, di mana limbah fashion nyatanya adalah penyumbang polusi terbesar kedua di dunia.

Banyak contoh TPA dengan sistem open dumping yang justru menjadi malapetaka dikemudian hari. Pencemaran lingkungan dan bahaya kesehatan menjadi konsekuensi yang tak terelakkan.

Memilah sampah sejak dari rumah memang solusi paling konkret. Upaya untuk memisah-misahkan jenis sampah di hulu perlu dioptimalkan. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sampah di TPA masih dicampur dan dibuang dengan sistem open dumping.

Oleh sebab itu, solusi komprehensif dari hulu ke hilir mutlak diperlukan. Kita perlu memperkuat sistem pengelolaan sampah, mulai dari edukasi masyarakat - seperti yang dilakukan Aira - tentang pemilahan sampah, infrastruktur yang memadai, hingga penegakan aturan yang tegas.

Pada akhirnya, Gelar Karya P5 ini tak hanya memberikan ruang bagi para siswa untuk belajar secara langsung, tapi juga menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam proses pembelajaran.

Mengangkat tema Gaya Hidup Berkelanjutan, SDIT Sahabat Qur'an Koba mendorong para siswanya untuk berkreasi dan berinovasi dalam memanfaatkan barang bekas. Beragam karya inspiratif dipamerkan, menunjukkan semangat para siswa dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Pot bunga dari botol plastik, tas belanja dari tutup botol, hingga mainan edukatif dari kardus bekas, hanyalah beberapa contoh dari kreativitas siswa. Karya-karya ini tak hanya indah dipandang, tapi juga memiliki nilai manfaat dan edukasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun