Mohon tunggu...
Mahéng
Mahéng Mohon Tunggu... Penulis - Travel Writer

Lahir di Aceh, Terinspirasi untuk Menjelajahi Indonesia dan Berbagi Cerita Melalui Karya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

14 Februari 2024: Antara Valentine dan Pesta Demokrasi - Perangi Politik Uang, Wujudkan Pemilu Bermartabat!

4 Februari 2024   15:24 Diperbarui: 4 Februari 2024   15:26 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah pengunjung terlihat antusias menuliskan harapan mereka untuk Pemilu 2024. Foto: Gardu Pemilu/dok. pri

Menurutnya, Gardu Jalanan hadir untuk mengajak masyarakat sipil aktif menyuarakan pemilu yang jujur, adil, damai, dan bermartabat. 

Masyarakat adalah elemen fundamental dalam demokrasi. Suara dan partisipasi mereka menentukan arah bangsa. Dalam konteks Pemilu 2024.

"Pemilu bukan hanya milik partai politik, tapi pesta demokrasi yang membutuhkan keterlibatan masyarakat sipil untuk menjaga agar tidak terjadi pelanggaran."

Ia menambahkan bahwa selama ini rakyat hanya dianggap sebagai pemilih yang suaranya diincar oleh partai atau penguasa. Oleh karena itu, Gardu Jalanan ingin menyuarakan kekuatan rakyat. 

Salah satu bentuknya adalah dengan mendorong masyarakat untuk melaporkan pelanggaran pemilu melalui platform Gardu.net.

“Gardu.net merupakan platform yang digagas GUSDURian untuk melaporkan pelanggaran pemilu. Selain itu, masyarakat juga bisa melapor melalui platform KPU dan Bawaslu,” imbuh Hafidzu.

Menolak Politik Uang Demi Masa Depan yang Bermartabat

Firda Ainun, anggota tim Gardu Pemilu Yogyakarta, yang turut hadir dalam kegiatan Gardu Jalanan, menyuarakan penolakan tegas terhadap politik uang. 

Menurutnya, menerima politik uang sama dengan menggadaikan masa depan bangsa demi keuntungan sesaat.

"Masa depan kita tidak bisa digadaikan hanya dengan uang lima puluh ribu atau seratus ribu yang kita dapat," tegas Ainun.

Antusiasme Masyarakat Menyambut Gardu Jalanan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun