Menurutnya, Gardu Jalanan hadir untuk mengajak masyarakat sipil aktif menyuarakan pemilu yang jujur, adil, damai, dan bermartabat.
Masyarakat adalah elemen fundamental dalam demokrasi. Suara dan partisipasi mereka menentukan arah bangsa. Dalam konteks Pemilu 2024.
"Pemilu bukan hanya milik partai politik, tapi pesta demokrasi yang membutuhkan keterlibatan masyarakat sipil untuk menjaga agar tidak terjadi pelanggaran."
Ia menambahkan bahwa selama ini rakyat hanya dianggap sebagai pemilih yang suaranya diincar oleh partai atau penguasa. Oleh karena itu, Gardu Jalanan ingin menyuarakan kekuatan rakyat.
Salah satu bentuknya adalah dengan mendorong masyarakat untuk melaporkan pelanggaran pemilu melalui platform Gardu.net.
“Gardu.net merupakan platform yang digagas GUSDURian untuk melaporkan pelanggaran pemilu. Selain itu, masyarakat juga bisa melapor melalui platform KPU dan Bawaslu,” imbuh Hafidzu.
Menolak Politik Uang Demi Masa Depan yang Bermartabat
Firda Ainun, anggota tim Gardu Pemilu Yogyakarta, yang turut hadir dalam kegiatan Gardu Jalanan, menyuarakan penolakan tegas terhadap politik uang.
Menurutnya, menerima politik uang sama dengan menggadaikan masa depan bangsa demi keuntungan sesaat.
"Masa depan kita tidak bisa digadaikan hanya dengan uang lima puluh ribu atau seratus ribu yang kita dapat," tegas Ainun.
Antusiasme Masyarakat Menyambut Gardu Jalanan