Mohon tunggu...
Mahéng
Mahéng Mohon Tunggu... Penulis - Travel Writer

Lahir di Aceh, Terinspirasi untuk Menjelajahi Indonesia dan Berbagi Cerita Melalui Karya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengalaman Menulis Untuk Uang, Gugup dan Hampa

19 Oktober 2023   08:42 Diperbarui: 19 Oktober 2023   18:18 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama penjurian WJES. Foto: Dok Bank Indonesia Jawa Barat 

Yang jelas dan paling jelek adalah tidak menulis.

Karena itu, mulai hari ini saya juga merevisi ideologi saya, bahwa saya boleh menulis untuk uang, agar tidak gagap ketika ditagih utang, bisa merasa tenang saat jatuh tempo kosan, atau paling tidak bisa mengeluarkan uang saat dibutuhkan.

Di sisi lain, dengan menulis, saya telah merasakan banyak privilege yang jarang anak kampung seperti saya dapatkan. Seperti ungkapan Imam Al-Ghazali, "Kalau kamu bukan anak raja dan bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis."

Terima kasih telah membaca cerita saya. Semoga kita semua dapat saling belajar dalam menulis dan merekam kehidupan [mhg].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun