Mohon tunggu...
Mahéng
Mahéng Mohon Tunggu... Penulis - Author

Redaktur di Gusdurian.net dan CMO di Tamasya Buku. Penulis feature dan jurnalisme narasi di berbagai media.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Urgensi Peningkatan Pendidikan di Runduma: Upaya Membuka Perpustakaan dan Menyatukan Potensi Lokal

5 Agustus 2023   14:43 Diperbarui: 5 Agustus 2023   14:54 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi pendidikan di Runduma. Foto: Dok. Buhari Ramadani 

Selain itu, kurangnya akses terhadap buku-buku yang relevan semakin mempersulit proses belajar siswa. Ini adalah masalah krusial yang perlu diatasi di Pulau Runduma, yaitu kelangkaan buku relevan di perpustakaan harus segera menjadi perhatian serius.

Buku-buku akan memiliki peran signifikan dalam memberikan akses literasi kepada anak-anak di pulau ini, karena mereka tidak memiliki kesempatan untuk mengakses mesin pencari seperti Google.

Tidak hanya untuk anak-anak, tetapi juga penting untuk mengisi perpustakaan dengan buku-buku yang relevan, seperti buku-buku yang membahas keanekaragaman hayati laut, budidaya kelapa, dan topik-topik lain yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi lokal.

Potensi pengolahan kelapa cukup baik di Runduma. Foto: Dok. Barakati Indonesia
Potensi pengolahan kelapa cukup baik di Runduma. Foto: Dok. Barakati Indonesia

Kedua, masalah yang berkaitan dengan guru yang terjebak dalam metro-sentris  juga perlu mendapat perhatian. Banyak guru yang lebih memilih untuk mengajar di kota daripada tinggal dan mengajar di Runduma.

Berdasarkan penuturan Arum, meski ada data terbaru yang menunjukkan adanya guru berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) dan honorer yang mengajar di Runduma, namun tidak semua guru tersebut aktif mengajar.

Ada beberapa guru yang ditugaskan di Runduma. Untuk tingkat SD, terdapat 4 guru berstatus ASN dan 4 guru honorer.

Dokumentasi relawan mengajar. Foto: Dok. Buhari Ramadani
Dokumentasi relawan mengajar. Foto: Dok. Buhari Ramadani

Untuk tingkat SMP, terdapat 5 guru berstatus ASN, 1 staf administrasi, dan 6 guru honorer. Untuk tingkat SMA, terdapat 5 guru berstatus ASN dan 3 guru honorer.

Ada rumor yang beredar bahwa beberapa guru berstatus ASN yang seharusnya ditugaskan di Runduma, lebih memilih untuk mengajar di ibukota Wakatobi, Wangi-Wangi.

Situasi ini diperparah dengan fakta bahwa Runduma dijuluki sebagai Nusa Kambangannya Wakatobi (Nusakambangan adalah pulau penjara untuk menghukum penjahat kelas kakap di Cilacap) atau bahkan Runduma sering disebut sebagai tempat "pembuangan" Pegawai Negeri Sipil baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun