Mohon tunggu...
Mahéng
Mahéng Mohon Tunggu... Penulis - Author

Hidup adalah perpaduan cinta, tawa, dan luka. Menulis menjadi cara terbaik untuk merangkai ketiganya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Runduma Volunteer Expedition: Berikan Dampak Positif di Pulau Runduma bersama Barakati Indonesia

24 Juli 2023   17:08 Diperbarui: 24 Juli 2023   17:11 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Roem Topatimassang sendiri menegaskan bahwa, untuk melakukan pengorganisasian tidak ada teorinya, sebab hal tersebut dapat berbeda di setiap waktu dan tempat. 

Dalam proses pengabdian, dinilai berhasil jika para volunteer mampu memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan diri mereka sendiri, atau istilah yang dipakai penulis dalam buku ini adalah "mengalihkan tanggung jawab". 

Dalam hal ini, manajemen pengetahuan berfungsi untuk melakukan transfer pengetahuan kepada mereka, sehingga masyarakat dapat berjalan secara mandiri tanpa harus bergantung kepada para pengabdi bahkan setelah pengabdi pulang ke daerah asalnya masing-masing.

Tangkapan layar Webinar Sharing Lolos Kegiatan Ekspedisi
Tangkapan layar Webinar Sharing Lolos Kegiatan Ekspedisi

Pembicara lain dalam webinar ini, yaitu Figo Ari Muhammad, juga berkomentar mengenai diskusi antara program yang keren atau program yang berjangka panjang.  

Figo menegaskan bahwa program yang berkelanjutan atau sustainable lebih diutamakan daripada program yang hanya terlihat keren secara sekilas. 

Meskipun programnya sederhana, namun jika memiliki keberlanjutan yang baik dan memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat, maka itulah yang menjadi fokus utama.

Pendapat Figo ini dapat dijadikan contoh nyata dari ketekunan dan semangat dalam pengabdian. 

Sebagai buktinya, Figo pernah mengalami penolakan sebanyak 20 kali untuk fully funded, namun dia tidak menyerah dan terus berjuang demi merancang program yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan. 

"Belajar dari kegagalan, riset dulu, identifikasi problem krusialnya apa, kemudian lihat rekomendasi dari program tahun lalu. Tidak perlu bertele-tele saat wawancara, tetap disiplin seperti tepat waktu," kata dia. 

"Saat berbicara dalam wawancara, harus berdasarkan data," lanjut Figo. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun