Mohon tunggu...
Mahéng
Mahéng Mohon Tunggu... Penulis - Author

Hidup adalah perpaduan cinta, tawa, dan luka. Menulis menjadi cara terbaik untuk merangkai ketiganya.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Review Buku "The Smartest Kids in the World", Pendidikan di AS, Finlandia, Polandia, dan Korea

18 Juli 2023   18:30 Diperbarui: 18 Juli 2023   19:35 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama usai diskusi buku The Smartest Kids in the World. Foto: Dok. Klub Buku Main-Main

Jadi, bagaimana bisa mendapatkan guru berkualitas jika digaji hanya 50o ribu perbulan, terutama guru honorer seperti di Indonesia?

Selanjutnya di Korea Selatan, keberhasilan pendidikan didorong oleh hagwons, akademi swasta. Di Indonesia dikenal dengan istilah Bimbel. 

Jam belajar di Korea dimulai dari pukul 8 pagi hingga 9 malam, dan dilanjutkan dengan hagwons hingga pukul 11 malam.

Sementara transformasi pendidikan di Polandia difokuskan pada peningkatan kurikulum.  

Berbeda dengan AS, di Polandia kurikulum ditingkatkan sesuai standar internasional. Orangtua di sana percaya pengalaman dan kegagalan di sekolah lebih baik daripada di masa kerja.

Anak-anak di Polandia juga memahami hal ini, nilai buruk atau kegagalan tidak mematahkan semangat belajar mereka.

Menurut Amanda, untuk menilai bagus atau tidaknya sebuah sekolah, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan.

Faktor-faktor tersebut antara lain kemampuan sekolah dalam membangkitkan semangat belajar siswa, kelemahan yang diamati berdasarkan feedback dari orang tua lainnya, dan bagaimana sekolah menjaga kualitasnya.

Aspek-aspek ini memainkan peran penting dalam mengevaluasi efektivitas dan kinerja sekolah secara keseluruhan.

Selanjutnya dalam diskusi buku kali ini, kami mencatat bahwa indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat literasi dan numerasi suatu negara didasarkan pada hasil Programme for International Student Assessment  (PISA) yang diprakarsai oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

PISA digunakan untuk mengukur kinerja siswa dalam literasi, matematika, dan sains di berbagai negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun