Menurut survei yang dilakukan oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS), pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur diyakini tidak akan secara signifikan mengurangi berbagai permasalahan yang saat ini dihadapi oleh Jakarta.
Survei ini dilakukan dalam rentang waktu 28 Maret hingga 12 April 2022 dan melibatkan 170 responden dari berbagai kelompok ahli yang memiliki pengetahuan dan keahlian dalam memprediksi dan menganalisis isu-isu sosial, politik, dan ekonomi.
Responden survei terdiri dari peneliti, akademisi, wartawan, pengusaha, anggota DPR/DPRD, anggota partai politik, birokrat, dan mahasiswa.
Meskipun pemindahan IKN dapat meringankan beban populasi dan aktivitas di Jakarta, masalah seperti pencemaran udara, krisis lahan makam, dan penurunan muka tanah tetap menjadi tantangan yang kompleks.
Menurut survei CSIS tersebut, terdapat empat permasalahan utama Jakarta yang tidak dijamin akan berkurang setelah pemindahan ibu kota, yaitu kemacetan, penataan pemukiman kumuh, pengentasan banjir, serta peningkatan aksesibilitas air bersih bagi masyarakat.
Selain tantangan ekologi yang telah disebutkan di atas, Jakarta juga berperan sebagai "ruang tamu" Indonesia di mata dunia.
Selama lebih dari tujuh dekade, Jakarta telah menjadi magnet bagi penduduk dari berbagai daerah di Indonesia yang mencari peningkatan kualitas hidup.
Meskipun ada yang berhasil, namun banyak juga yang menghadapi kegagalan. Sehingga muncul permasalahan sosial yang kompleks dan sulit terselesaikan, seperti kemiskinan dan rendahnya harapan hidup.
Jakarta, sebuah kota yang telah menginjak usia hampir lima abad, memberikan refleksi yang mendalam bagi kita. Saatnya bagi kita untuk mengubah paradigma yang ada. Jika kita benar-benar mencintai Jakarta, mari kita hindari menambah beban dan masalah sosial dan ekologi di dalamnya.
Salah satu caranya adalah dengan tidak lagi hijrah ke Jakarta.
Saat ini, paradigma kita harus berubah. Mari kita bangun daerah kita masing-masing agar "lebih baik daripada Jakarta" dengan mengambil pelajaran dari kesalahan pengelolaan yang terjadi di kota ini.