Mohon tunggu...
Mahéng
Mahéng Mohon Tunggu... Penulis - Travel Writer

Lahir di Aceh, Terinspirasi untuk Menjelajahi Indonesia dan Berbagi Cerita Melalui Karya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengubah Paradigma: Jakarta sebagai Inspirasi untuk Kota Lain yang Lebih Baik di Indonesia

22 Juni 2023   17:11 Diperbarui: 29 Juni 2023   08:16 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

HARI INI, tanggal 22 Juni 2023, ibu kota Republik Indonesia, Jakarta, merayakan usianya yang ke-496.

Namun, dalam perjalanan sejarahnya, Jakarta telah dihadapkan dengan berbagai persoalan yang masih belum terselesaikan hingga saat ini. 

Salah satu persoalan utama yang telah menghinggapi Jakarta sejak tahun 1997 adalah masalah pencemaran udara yang belum mendapatkan penyelesaian yang signifikan. 

Pencemaran udara terus menjadi isu yang mengkhawatirkan dan memerlukan upaya yang lebih serius untuk mengatasinya. 

Selanjutnya, data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan fakta yang jauh lebih mengerikan. Bahwa sebagian besar sampah di Jakarta merupakan sisa makanan. 

Pada tahun 2021, Provinsi DKI Jakarta menghasilkan sekitar 3,08 juta ton sampah, dan dari jumlah tersebut, sekitar 27,8% merupakan sisa makanan.

Selain itu, krisis lahan makam juga menjadi perbincangan yang ramai saat ini. 

Jakarta perlu mencari solusi yang efektif untuk mengatasi krisis ini, agar masyarakat dapat melaksanakan proses pemakaman dengan layak dan menghormati jenazah orang-orang tercinta. 

Jakarta Sebagai Inspirasi Untuk Kota Lain yang Lebih Baik. Foto: Dok. Maheng di Blok M
Jakarta Sebagai Inspirasi Untuk Kota Lain yang Lebih Baik. Foto: Dok. Maheng di Blok M

Selain itu, masalah penurunan muka tanah atau land subsidence yang diduga disebabkan oleh ekstraksi air tanah yang berlebihan juga tengah menjadi perbincangan hangat. 

Praktik ekstraksi berlebihan terhadap sumber daya air tanah telah menyebabkan penurunan permukaan tanah di berbagai area di Jakarta. Dampaknya sangat merugikan, termasuk kerusakan infrastruktur, kerusakan lingkungan, dan meningkatnya risiko banjir ketika musim hujan tiba. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun