Mohon tunggu...
Mahéng
Mahéng Mohon Tunggu... Penulis - Author

Redaktur di Gusdurian.net dan CMO di Tamasya Buku. Penulis feature dan jurnalisme narasi di berbagai media.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Kisah Perjalanan Cinta dan Pers Mahasiswa di Bangka Belitung: Bagaimana Kami Bertemu?

19 Juni 2023   16:19 Diperbarui: 9 November 2024   08:36 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pantai Tongaci memiliki spot unik bagi traveler yang mengunjunginya. Tidak hanya ada De Locomotief, di sepanjang pintu gerbang, tampak payung-payung bernuansa chinese yang terpasang di bagian atas sebagai hiasan. Barang-barang di sana pun unik, dan memiliki kesan jadul. 

Ada juga Museum Gallery. Di sana kamu bisa melihat karya-karya menakjubkan dari para seniman. Sejumlah karya tersebut sangat menarik untuk diabadikan ke dalam akun sosial media. 

Selain pantainya yang cantik dan bersih, di sana juga terdapat penangkaran penyu yang bisa dilihat pengunjung. 

Kami juga mengelilingi bibir pantai dan berswafoto. Indah sekali. Ceritanya, seperti pasangan Rama dan Sinta. Bagaimana tidak, ia aku culik dari kerumunan agar kami bisa berdua. 

Aku sendiri tidak menginginkan pertemuan itu berlalu begitu saja. Akal jahatku bermain, ia kutitipkan jaket kesayanganku. Selain untuk bertemu kembali, aku menginginkan nomor teleponnya. 

"Nanti malam kembalikan ya, sambil rapat penutupan," perintahku. 

Malam itu ia menatapku penuh emosi. Perempuan yang sangat takut sama hantu ini matanya memerah. Namun karena itu perasaanku semakin dalam.

"Tau enggak aku ke sini sambil ngebut," ujarnya kesal.

Aku juga suka gaya dan mimik mukanya, yang kadang dibuat aneh-aneh apalagi kalau aku lagi kesal. Yang membuat dia beda adalah dia gila, dan ada saat aku tidak ada, atau saat aku tidak tau bahwa aku ini ada. 

Kami resmi berpacaran pada Minggu 26 Mei 2019, enam hari setelah perayaan ulang tahunku atau 57 hari setelah kami bertemu. Ini kado yang indah.

Hari-hari berikutnya, seperti kebanyak "bucin" lainnya, kami menghabiskan waktu dengan bercanda, bertengkar, dan menangis bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun