Sementara itu, Djill, yang duduk diam di pojok meja, terlihat jelas kelelahan. Dia menceritakan bagaimana dia sibuk dengan berbagai aktivitas di Bandung, termasuk persiapan untuk perjalanan ke Yogyakarta, yang membuatnya memiliki sedikit waktu untuk istirahat.Â
Saat percakapan kami berjalan, Salma kadang-kadang menyela dengan komentar yang ceria tentang tesisnya. Dia mengekspresikan kegembiraannya dalam bertemu dengan kenalan baru, menekankan nilai dari menjalin hubungan dan memperluas lingkaran sosial.Â
Di tengah diskusi tentang filsafat, kebenaran, dan pengalaman pribadi, kelelahan Djill dan kehadiran ceria Salma menambah dimensi yang berbeda pada pertemuan kami.
Di dalam momen-momen berbagi dan koneksi ini, saya menyadari keindahan membangun persahabatan baru dan menjelajahi horison intelektual bersama.Â
Di tengah pembahasan yang mendalam dan eksplorasi intelektual, momen-momen keceriaan dan cerita pribadi membawa rasa kebahagiaan dan persaudaraan pada pertemuan kami. Adalah dalam momen-momen yang lebih ringan ini bahwa kami benar-benar terikat sebagai teman, menghargai sisi unik dari kehidupan dan pengalaman satu sama lain.Â
Permainan antara pemikiran serius dan tawa bersama menciptakan atmosfer yang dinamis yang membuat pertemuan kami semakin berkesan dan memuaskan.Â
Waktu berlalu dengan cepat, dan sebelum kita menyadarinya, sudah melewati pukul 10 malam. Para pengunjung lain mulai beranjak dari Kokambar, menandakan bahwa pertemuan kami akan berakhir. Namun, kami berjanji satu sama lain bahwa jika kesempatan muncul, kami akan bertemu lagi, membawa pengalaman dan cerita baru untuk dibagikan. Â
Sebagai sentuhan akhir, kami tidak lupa untuk mengabadikan momen tersebut dengan mengambil beberapa foto sebagai kenang-kenangan. Gambar-gambar itu menjadi pengingat nyata dari waktu yang indah yang kami habiskan bersama, melestarikan kenangan yang akan kami kenang lama setelah kami berpisah.Â
Dengan perasaan lelah bercampurkan riang, kami berpamitan, mengetahui bahwa pertemuan ini telah mengokohkan ikatan kita dan meninggalkan keinginan yang besar untuk babak berikutnya dari pertemuan ini.
***
Jika Anda telah sampai di sini, terima kasih telah membaca. Jangan ragu untuk meninggalkan kritik dan saran di kolom komentar agar saya dapat menulis dengan lebih baik lagi. [Mhg].