Jika kamu ingin menjadi bagian dari perjalanan yang mengubah hidup dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat, maka Ekspedisi Sapa Papua #4 adalah agenda wajib yang harus kamu ikuti!
Pada tanggal 24-30 Oktober 2023, Arah Pemuda Indonesia (API) akan menggelar edisi spesial dalam rangka Sumpah Pemuda. Bagi kamu yang terpilih, kamu bisa berangkat secara gratis beserta uang saku ke Kampung Friwen, Waigeo Selatan, Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Selain mendapatkan pengalaman luar biasa yang tak terlupakan, program ini juga memberikan kesempatan untuk mendapatkan biaya pendidikan bagi setiap delegasi terpilih.
Tidak peduli berapa usiamu, program ini terbuka untuk umum bagi masyarakat Indonesia berumur 15-30 tahun. Jika kamu terpilih, jangan khawatir tentang biaya program, karena semuanya akan ditanggung oleh API.
Namun, untuk bisa mengikuti program ini dengan fasilitas penuh, kamu harus menawarkan program kerja yang relevan dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat Kampung Friwen sebelum tanggal 12 Juni 2023.
Jadi, siapkan ide-idemu dan tunjukkan bahwa kamu memiliki kontribusi berharga untuk dipertimbangkan oleh panitia penyeleksi.
Namun, sebelum kamu menawarkan program kerja yang brilian, ada beberapa tips berharga yang dapat menjadi rujukanmu.
Tips-tips ini didapatkan melalui diskusi inspiratif dengan Anif Muchlashin, Magister Pembangunan Sosial dan Kemasyarakatan serta Dosen Muda di Universitas Mercu Buana.
Diskusi tersebut disiarkan secara live melalui akun Instagram @arahpemuda, dan berikut adalah beberapa poin penting yang harus kamu perhatikan.
Pertama, kenali kebutuhan masyarakat: Sebelum menawarkan program kerja, penting bagi kamu untuk meluangkan waktu dalam memahami secara mendalam kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Kampung Friwen. Hal ini akan membantumu menciptakan solusi yang relevan dan bermanfaat bagi mereka.
Salah satu cara untuk mengumpulkan informasi tersebut adalah dengan melakukan riset terkait Kampung Friwen.
Kamu dapat memulainya dengan melakukan diskusi dengan penerima full funded yang telah mengikuti program sebelumnya. Mereka dapat memberikan wawasan berharga tentang kondisi di kampung tersebut, tantangan yang dihadapi, serta potensi solusi yang dapat dijalankan.
Selain itu, kamu juga dapat mencari jurnal atau penelitian terkait Kampung Friwen di Google Scholarship.
Dalam sumber-sumber tersebut, kamu dapat menemukan informasi yang lebih mendalam tentang sejarah, budaya, ekonomi, dan isu-isu sosial yang relevan dengan kampung tersebut. Informasi ini akan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif dan membantu dalam merancang program kerjamu dengan lebih baik.
Dengan menggabungkan riset dan wawasan dari berbagai sumber, kamu akan memiliki landasan yang kuat untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat Kampung Friwen dan menciptakan program kerja yang memberikan dampak positif secara nyata.
Kedua, fokus pada pemberdayaan: Penting untuk menjadikan pemberdayaan masyarakat sebagai fokus utama dalam program kerjamu. Tujuan bukan hanya memberikan bantuan sementara, tetapi juga memberikan pelatihan, pengetahuan, dan keterampilan yang dapat membantu masyarakat secara berkelanjutan.
Keberlanjutan merupakan kunci dari sebuah program kerja yang berhasil. Untuk mencapai hal ini, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan.
Selain riset yang mendalam untuk memahami kebutuhan dan potensi masyarakat Kampung Friwen secara menyeluruh, kamu dapat menyusun konsep skala prioritas yang mencakup program-program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Hal ini akan membantu dalam merancang langkah-langkah yang relevan dan berkesinambungan.
Selanjutnya, melibatkan banyak pihak atau stakeholder dalam pelaksanaan program kerja sangat penting: Dengan melibatkan masyarakat setempat, lembaga pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan elemen-elemen penting lainnya, program kerjamu akan memiliki dukungan yang kuat dan berbagai sumber daya yang dapat dimanfaatkan.
Kolaborasi ini juga memungkinkan transfer pengetahuan dan keterampilan yang lebih luas, serta memperluas dampak program.
Dengan fokus pada pemberdayaan dan melalui langkah-langkah tersebut, program kerjamu akan mampu memberikan dampak positif dan berkesinambungan, bahkan ketika kamu sudah kembali ke daerah asal.
Program kerja bukan hanya sekedar kegiatan biasa, tetapi lebih dari itu, program kerja mencerminkan visi dan misi serta kontribusi yang ingin diwujudkan. Tujuan utamanya adalah untuk mengabdi kepada masyarakat dengan cara yang efektif dan signifikan.
Selanjutnya, data demografi dan geografi menjadi penting dalam menyusun program kerja: Data ini akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang karakteristik masyarakat, sumber daya yang tersedia, serta tantangan yang dihadapi.
Dalam kasus Kampung Friwen, diskusi dengan Sanggor Kafiar dan Hivanly Salawane Leha yang juga telah disiarkan di Instagram @arahpemuda mungkin akan membantu dalam mengumpulkan informasi sementara.
Sekali lagi, program kerja yang baik adalah program kerja yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, didasarkan pada riset yang komprehensif, disusun dengan skala prioritas, dilaksanakan secara kolaboratif, dan berkelanjutan.
Dalam diskusi dengan dengan Sanggor Kafiar salah satu pemuda asli Raja Ampat dan Hivanly Salawane Leha, terungkap beberapa program yang diusulkan.
Program kesehatan akan fokus pada penerapan teknik hidroponik sebagai solusi dalam pengelolaan tanaman sayuran dan herbal, serta memberikan pemahaman tentang pentingnya gizi seimbang.
Selain itu, program literasi juga menjadi fokus penting. Kampung Friwen pernah memiliki perpustakaan desa sebelumnya, namun terdampak oleh abrasi. Dalam program literasi, perpustakaan desa akan diaktifkan kembali dan fasilitas yang ada, termasuk sekolah dasar, akan dimanfaatkan untuk meningkatkan minat baca dan literasi masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan taraf pendidikan dan memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan.
Dengan fokus pada peningkatan pendidikan, literasi, dan pengembangan perpustakaan desa, harapannya Kampung Friwen dapat menjadi contoh inspiratif bagi kampung-kampung lain di Indonesia dalam menghadapi tantangan sosial dan mengembangkan potensi yang dimiliki.
Sementara itu, program pelatihan dan pemberdayaan ekonomi lokal juga menjadi bagian penting dalam upaya pengabdian kepada masyarakat. Program ini akan difokuskan pada pendirian usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta koperasi. Meskipun masih terkendala oleh ketersediaan sinyal telekomunikasi yang terbatas, program ini akan membantu dalam mengumpulkan modal dan memasarkan produk secara online.
Dengan adanya pelatihan dan pemberdayaan ekonomi lokal, diharapkan masyarakat Kampung Friwen dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka.
Bergabunglah dalam Ekspedisi Sapa Papua #4 bersama Arah Pemuda Indonesia (API) pada 24-30 Oktober 2023, dan bersama-sama kita akan memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan ekonomi di kampung ini.
Dalam ekspedisi ini, kamu akan terlibat dalam pendidikan berbasis Human Capital yang memberikan kesempatan bagi masyarakat Kampung Friwen untuk mengembangkan potensi mereka secara optimal.
Selain itu, kamu juga akan ikut serta dalam Clean Up World Campaign untuk menjaga kebersihan lingkungan, serta mendukung ekotourism berbasis Local Wisdom untuk mempromosikan kearifan lokal dan kelestarian alam. Tidak hanya itu, akan ada general checkup dan pengobatan gratis kepada masyarakat, menjaga kesehatan mereka dengan baik.
Dan jangan lewatkan eksklusif trip ke Hidden Paradise Raja Ampat, sebagai bonus bagi kamu yang akan berkontribusi.
Mari bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih baik untuk masyarakat Kampung Friwen dan menjadi inspirasi bagi kampung-kampung lain di Indonesia.
Berdasarkan program API sebelumnya, relawan terbagi menjadi empat divisi yang meliputi lingkungan, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
Salah satunya harus kamu kuasai jika ingin berkontribusi.
Pendaftaran untuk Ekspedisi Sapa Papua #4 dapat dilakukan melalui beberapa jalur, yaitu jalur beasiswa penuh (Fully Funded), jalur potongan biaya (Partial Funded) dengan kuota 30 orang, atau jalur self-funded dengan kuota 20 orang.
***
Jika Anda telah sampai di sini, terima kasih telah membaca. Jangan ragu untuk meninggalkan kritik dan saran di kolom komentar agar saya dapat menulis dengan lebih baik lagi. [Mhg].
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H