Terakhir, peserta didik diharapkan mencintai budaya Indonesia namun tetap terbuka dan menghargai keberagaman budaya lain di tingkat global (Kebhinekaan Global).
Melalui pendekatan ini, kita dapat mempersiapkan peserta didik untuk menjadi individu yang tangguh, beretika, dan mampu berkontribusi secara positif dalam masyarakat.
Sebagai kesimpulan, program 'Merdeka Belajar' yang dirancang oleh Kemendikbudristek sejalan dengan semangat inspiratif para tokoh pendidikan Indonesia, seperti Ki Hadjar Dewantara, Romo Mangun, Roem Topatimasang, Kyai Tohar, Sri Wahyaningsih, dan banyak tokoh pendidikan lainnya yang tak terhitung jumlahnya.
Sebagai penutup, untuk mewujudkan visi tersebut, pemerintah dan kita semua perlu memberikan dukungan penuh kepada institusi pendidikan formal dan non-formal hingga informal, serta mengubah paradigma terhadap pendidikan. Siswa bukanlah gelas kosong, melainkan individu dengan karakteristik unik yang perlu dikembangkan. Pentingnya memperluas akses pendidikan ke daerah terpencil dan menciptakan sistem pendidikan yang inklusif. Dengan kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, keluarga, dan masyarakat, kita dapat membentuk generasi yang unggul dan siap menghadapi masa depan.
Mari bersama-sama merangkul perubahan dan menempatkan 'Merdeka Belajar' sebagai visi utama transformasi pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H