Jember, 18 September 2024 – Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Wilayah Jawa Timur bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Jember mengadakan pelatihan bertema "Revitalisasi BUM Desa Melalui Tata Kelola yang Baik, Strategi Bisnis, dan Peningkatan Kinerja Keberlanjutan BUM Desa." Pelatihan ini bertujuan untuk membekali pengelola BUM Desa dalam meningkatkan tata kelola, merumuskan strategi bisnis yang tepat, serta mendorong kinerja keberlanjutan. Peserta dari berbagai desa di Kabupaten Jember diharapkan dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat untuk kemajuan desa mereka masing-masing.
Peran Penting BUM Desa dalam Pembangunan Desa
Dalam sambutannya, Bapak Siswanto, S.SIT., M.T., Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Jember, menegaskan bahwa BUM Desa dapat menjadi penggerak ekonomi utama di desa jika dikelola dengan baik. "BUM Desa yang profesional mampu meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD) dan mengurangi angka kemiskinan di tingkat lokal. Namun, ini hanya bisa dicapai jika pengelola BUM Desa menerapkan tata kelola yang baik dan strategi bisnis yang tepat," kata beliau dalam sambutannya, Rabu (19/9/2024).
Pentingnya Tata Kelola dan Kinerja Berkelanjutan
Pada sesi pertama, Dr. Arik Susbiyani, S.E., M.Si., dari Universitas Muhammadiyah Jember, menyampaikan materi tentang tata kelola yang baik dan kinerja keberlanjutan sebagai pilar utama dalam pengelolaan BUM Desa. Menurut beliau, BUM Desa yang berkelanjutan tidak hanya memikirkan profit semata, tetapi juga berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di tingkat desa. Selain itu, beliau juga mengingatkan pentingnya transparansi dan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan untuk menciptakan kepercayaan dan partisipasi aktif warga desa.
Rencana Strategis sebagai Panduan Bisnis BUM Desa
Pada sesi berikutnya, Astrid Maharani, S.E., M.Akun., CSRS., CSRA., dari Universitas Muhammadiyah Jember, menjelaskan pentingnya penyusunan Rencana Strategis (Renstra) bagi BUM Desa. "Renstra menjadi alat penting bagi pengelola dalam menentukan arah bisnis yang jelas dan terukur, sehingga pengelolaan BUM Desa menjadi lebih profesional dan efektif," ujar Astrid. Renstra yang baik, lanjutnya, akan menjadi panduan bagi BUM Desa untuk mencapai target jangka panjang dan mampu menghadapi tantangan pasar yang dinamis.
Laporan Keuangan yang Transparan dan Teknologi untuk Mendukung Pengelolaan
Agung Parmono, S.E., M.Si., dari UIN KHAS Jember, memaparkan tentang pentingnya penyusunan laporan keuangan yang transparan dan akurat. "Penggunaan teknologi, seperti aplikasi FORSA yang dikembangkan oleh BPKP, membantu BUM Desa dalam menyusun laporan keuangan yang lebih mudah diakses dan terpercaya," jelas Agung. Transparansi laporan keuangan bukan hanya meningkatkan kepercayaan masyarakat, tetapi juga menjadi syarat penting dalam menjaga kredibilitas BUM Desa di mata pemerintah dan investor.