Tindakan Sultan Agung sejatinya menunjukkan penolakan terhadap kehadiran Belanda di daerahnya karena ditakutkan akan memberatkan masyarakat Kerajaan Mataram.Â
Pernyataan sikap yang dilakukan oleh Sultan Agung tentunya mengejutkan seisi kerajaan karena pernyataan tersebut akan memicu konflik antara Kerajaan Mataram dengan kongsi dagang VOC.
Tindakan yang dilakukan oleh Sultan Agung merupakan sebuah tindakan politis yang menunjukan kebijakan luar negeri dari Kerajaan Mataram. Sultan Agung memiliki prinsip untuk bisa berdiri di atas kaki sendiri tanpa adanya campur tangan orang asing sehingga apapun respon dari Belanda tidak akan menjadi masalah untuk Sultan Agung.Â
Tindakan ini tentunya menggambarkan secara jelas dinamika politik luar negeri dari Kerajaan Mataram, dengan memperlihatkan kebijakan yang dikeluarkan oleh Sultan Agung atas kedatangan kongsi dagang Belanda, yaitu VOC.
Kejayaan Kerajaan Mataram mengakibatkan kerajaan ini banyak mengalami gejolak dan dinamika politik. Setiap tindakan yang dilakukan oleh elemen kerajaan sebetulnya dapat dianalisis sebagai sebuah perilaku politik dan akan menimbulkan sebuah gejolak politik.Â
Bahkan dinamika politik yang terjadi tidak hanya politik internal, tetapi juga politik eksternal melalui tindakan Sultan Agung dalam menyikapi kedatangan bangsa asing ke Mataram maupun ketika bekerjasama dengan kerajaan lain di Nusantara maupun di luar Nusantara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H