Pada zaman Kali kehidupan manusia cenderung akan lepas dan menjauh dari tuntunan ajaran dharma (kebenaran). Jika hal ini tidak segera disadari oleh setiap insan manusia, maka lambat laun sifat raksasa (adharma) akan menguasai sifat manusia.Â
Oleh karena itu pada zaman Kali setiap manusia harusnya lebih banyak melakukan hal-hal sesuai dengan konsep ajaran dharma. Hal ini seperti yang telah termuat dalam kitab Slokantara 81 "pada jaman Krta Yuga tapa bratalah yang paling diutamakan, pada jaman TretaYuga pengetahuanlah yang paling diutamakan, pada jaman Dwapara Yuga upacara korban (yadnya) yang paling diutamakan, dan pada jaman Kali yuga dana punialah yang paling diutamakan".Â
Selain itu, dalam kitab Parasara Dharmasastra I.23, dijelaskan "pelaksanaan penebusan dosa yang ketat (tapa) merupakan suatu kewajiban pada masa Satyayuga; pengetahuan tentang sang diri (jnana) pada Tretayuga; pelaksanaan upacara kurban suci keagamaan (yajna) pada masa Dwaparayuga; dan melaksanakan amal sedekah (danam) pada masa Kaliyuga'. Sehingga maka dari itu adharma yang tumbuh dan berkembang di dalam diri manusia dan permukaan kehidupan ini seiring berjalannya waktu bisa dihapuskan, setidaknya dapat diimbangi, supaya kehidupan manusia di alam dunia ini bisa damai dan prilaku dharma dapat dijunjung tinggi.
Berdasarkan dari pandangan Agama Hindu, prilaku korupsi yang terjadi sekarang karena sudah dapat diprediksi dalam berbagai kitab suci Veda yang berkaitan dengan ciri-ciri kehidupan pada masa sekarang. Namun hal ini dapat terjadi terlepas dari dijunjungnya apa yang harus dilakukan ketika berada dalam kehidupan pada zaman Kali seperti saat ini.Â
Pada lain sisi untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan oleh manusia, mereka akan cenderung melakukan berbagai cara, sekalipun itu berkaitan dengan prilaku buruk untuk mendapatkannya. Dalam konsep Hindu disebutkan enam musuh yang ada dalam diri manusia yang harus dihindari yang disebut dengan Sad Ripu, yang salah satu bagiannya adalah Lobha atau sifat serakah. Sehingga jika manusia tidak mampu untuk mengandalikan sifat serakah ini, maka prilaku korupsi tidak akan bisa untuk kita hindari.Â
Sedangkan korupsi merupakan tindakan seseroang yang melawan ajaran dharma serta hukum Rta. Karena korupsi disini merupakan perbuatan seseorang yang mengambil hak dan kewajiban orang lain dengan jalan yang tidak benar. Segala sesuatu yang didapatkan melalui jalan yan tidak baik, maka hasilnyapun akan tidak baik juga. Tidak ada seorangpun yang mampu melawan hukum alam atau Rta, siapapun yang ceroboh melawan hukum ini maka dampaknya akan tidak dapat dihindari.
2. UPAYA MENGATASI KORUPSI MENURUT AGAMA HINDU
Upaya yang paling sering biasanya dipakai untuk memberantas kasus korupsi adalah dengan memberikan hukuman yang berat kepada para pelaku korupsi melalui perangkat hukum tindak pidana korupsi yang berupa peraturan perundang-udangan.Â
Namun sekarang hal yang terjadi justru tindak pidana korupsi tetap tumbuh subur dan berkembang pesat di negeri ini. Ironisnya lagi, departemen hukum yang memilki tugas untuk memberantas kasus korupsi terdapat dalam beberapa kasus justru ikut serta dalam menyuburkan kasus korupsi di Indonesia.
Dalam pandangan agama Hindu, terdapat upaya awal yang dapat dilakukan sebagai langkah untuk mengantisipasi kemunculan perilaku korupsi oleh setiap umatnya, diantaranya:
A. Penanaman Nilai-Nilai Budi Pekerti