Penyusunan beban kerja yang lebih realistis, pengakuan terhadap pencapaian dosen dalam bidang penelitian dan pengabdian, serta memberikan waktu yang cukup untuk mereka beristirahat dan merawat diri adalah langkah-langkah yang dapat membantu mengurangi stres.
Selain itu, pendidikan tentang kesehatan mental bagi dosen juga sangat penting. Pelatihan mengenai cara-cara untuk mengelola stres, mindfulness, serta cara mengembangkan budaya kerja yang lebih inklusif dan suportif dapat membantu dosen untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan profesional dan pribadi mereka.Â
Program konseling dan dukungan psikologis di kampus juga perlu diperkuat agar dosen merasa lebih dihargai dan didukung dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada.
Pendidikan Indonesia di Masa Depan: Menciptakan Dosen yang Sehat Secara Mental
Pendidikan Indonesia perlu bertransformasi menjadi lebih dari sekadar tempat untuk mentransfer ilmu. Untuk itu, perhatian terhadap kesejahteraan dosen harus menjadi prioritas. Dosen yang sehat secara mental, yang merasa dihargai, dan didukung oleh institusi akan dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi mahasiswa dan pendidikan itu sendiri.
Melalui pendekatan yang lebih holistik, di mana keseimbangan antara pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, dan kesehatan mental dijaga dengan baik, kita dapat menciptakan dosen-dosen yang lebih produktif, kreatif, dan bahagia. Dengan demikian, mereka tidak hanya mampu memberikan orgasme kognitif bagi diri mereka sendiri, tetapi juga dapat menciptakan pengalaman serupa bagi mahasiswa dan masyarakat luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H