Standar-standarnya harus diubah menjadi pemeliharaan kesucian (the sacred) Bali, lingkungan, ekonomi lokal, dan masyarakat lokal Bali yang dirumuskan sendiri untuk menjadikan Bali bermakna bagi masyarakatnya.Â
Karena itu, keberhasilan pembangunan pariwisata Bali harus diukur dari sejauhmana pariwisata memberikan manfaat bagi pemeliharaan kesucian Bali, lingkungan Bali, masyarakat Bali, dan ekonomi lokal Bali.
Pengubahan standar-standar ini merupakan persembahan kepada bumi Bali, yang secara ritual mendapatkan persembahan pada hari raya Galungan dan Kuningan ini.
 Hindu tidak hanya mengajarkan acara (ritual) tetapi juga susila (etika) dan tatwa (filsafat kehidupan). Karena itu, ritual tak akan ada manfaatnya jika tidak membangun etika yang baik, untuk memaknai kehidupan ini menjadi lebih berharga. Tiga kerangka Hindu ini harus terwujud dalam kehidupan sehari-hari, yang berupa usaha sadar untuk membangun kehidupan Bali yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H