"langsung naik aja minta antar petugas hotel, kakak baru beres mandi" jawab bagus
begitu masuk kamar hotel, dwi langsung melumat bibir bagus yang belum berpakaian lengkap.
"Sabar dek, aku pake baju dulu". Ujar bagus
"Gak usah kak, ntar kan dilepas lagi" ujar dwi sambal menghisap dada bagus yang bidang.
Yawdah kalo gitu sini, kamu mengahdap belakang kata bagus. Lalu berlanjutlah pergulatan mereka selama 30 menit diakhiri rintihan lirih suara bagus.
Sambal memeluk bagus, dwi memohon agar bagus tetap tinggal beberapa menit, ia masih ingin bermanja-manja dengan bagus. Namun bagus sepertinya sudah tak tahan dengan kondisi seperti ini. Ia terbayang dosa-dosa yang ia lakukan.
"Isriku sudah menunggu, anakku juga, ya. Kamu pulang naik grab aja ya" ujar bagus.
Kakak masa tega adek pergi sendiri ujar dwi.
Hhffiiiuuhh bagus menghela nafas Panjang.
"Dwi sekarang rasaanya ini sudah keterlaluan, aku punya anak dan istri. Dan lagi ini tak mungkin untuk dilanjutkan. Aku seperti ini karena kamu." Kata bagus
Kok kamu ngomong gitu? Jawab dwi emosi