Mohon tunggu...
I. Addi Wisudawan
I. Addi Wisudawan Mohon Tunggu... Pengacara - beginner writer

motorcycle traveller

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Terlarang Bagus

18 Desember 2017   19:57 Diperbarui: 18 Desember 2017   20:37 3928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Adek dimana" tulis bagus pada aplikasi chat yang ditujukan kepada Dwi.

"aku masih dijalan kak, kakak sudah di hotel?" jawab dwi.

"iya langsung saja ya nanti masuk ke kamar 1109, kakak mau mandi dulu pintu gak kakak kunci" balas bagus

"kunci aja kak, nanti takut ada yang masuk, banyak barang kan. Lagian juga adek masih kena macet ini. 15 menit lagi mungkin sampai' ujar dwi.

"okey take care" jawab bagus lagi.

Bergegas bagus mandi, sudah hamper sebulan belakangan ini bagus rutin bertemu dengan dwi di hotel dikawasan manga besar.

Dwi pertama kali dikenalnya disebuah pusat kebugaran disebuah mall ternama dikawasan Jakarta barat. Dengan tubuh bagus yang atletis dan pesonanya yang membuat dwi tertarik kepada bagus. Dwi adalah sosok yang manja dan menyukai pria bertubuh atletis sepirti bagus. Bersama bagus, dwi mendapatkan kenyamannannya.

Ini adalah hal baru bagi bagus, memiliki hubungan khusus diluar sepengetahuan istrinya. Awalnya taka da niat dalam diri bagus untuk memiliki hubungan khusus dengan dwi. Semua bermula dari ketidaksengajaan. Setelah kenal melalui beberapa kali pertemuan di pusat kebugaran dijsebuah mall yang kemudian dilanjutkan dengan beberapa kali makan malam setelah keluar dari pusat kebugaran tadi. Awal mulanya setelah makan malam sebulan lalu, dwi minta diantar ke apartermentnya di kawasan Jakarta utara karena pada malam itu memang dwi tidak membawa kendaran dan kondisi hujan deras, maka tak tega bagus menolak permintaan dwi.

Sesampainya di apartermen dwi, tanpa diminta dwi langsung mengecup pipi bagus dan dilanjutkan melumat bibir bagus yang kenyal. Bagus hanya diam membisu. Tak bisa berkata apa-apa, tanpa perlawanan. Dwi merasa bersalah kemudian menangis dan meminta maaf kepada bagus.

Tak tega melihat dwi menangis, bagus memeluk dwi, dwi berbalik dan kemudian melumat lagi bibir bagus. Kali ini bagus membalas lumatannya, sembari menjamah tubuh dwi yang mulus. Dwi pun langsung menanggalkan seluruh pakaiannya dan pakaian bagus. Hari itu, dwi berhasil memberi bagus dosa pertamanya. Tanpa ada penyesalan,hanya bagus yang tertunduk sesal.

"kak, adek diloby ni, jemput kebawah ya" chat dwi ke bagus

"langsung naik aja minta antar petugas hotel, kakak baru beres mandi" jawab bagus

begitu masuk kamar hotel, dwi langsung melumat bibir bagus yang belum berpakaian lengkap.

"Sabar dek, aku pake baju dulu". Ujar bagus

"Gak usah kak, ntar kan dilepas lagi" ujar dwi sambal menghisap dada bagus yang bidang.

Yawdah kalo gitu sini, kamu mengahdap belakang kata bagus. Lalu berlanjutlah pergulatan mereka selama 30 menit diakhiri rintihan lirih suara bagus.

Sambal memeluk bagus, dwi memohon agar bagus tetap tinggal beberapa menit, ia masih ingin bermanja-manja dengan bagus. Namun bagus sepertinya sudah tak tahan dengan kondisi seperti ini. Ia terbayang dosa-dosa yang ia lakukan.

"Isriku sudah menunggu, anakku juga, ya. Kamu pulang naik grab aja ya" ujar bagus.

Kakak masa tega adek pergi sendiri ujar dwi.

Hhffiiiuuhh bagus menghela nafas Panjang.

"Dwi sekarang rasaanya ini sudah keterlaluan, aku punya anak dan istri. Dan lagi ini tak mungkin untuk dilanjutkan. Aku seperti ini karena kamu." Kata bagus

Kok kamu ngomong gitu? Jawab dwi emosi

Apalagi yang kamu harapkan dari hubungan seperti ini. Ini hubungan terlarang, dan terlaknat dari agama manapun. Kita sesama laki-laki. Hubungan sejenis seperti ini hubungan terlaknat.

Krisna Dwi Kuncahyo, sekarang kita harus sudahi semuanya. Aku akan kembali kepada keluargaku, dan kamu kembalilah pada kodratmu. Maaf atas semua dosa yang kita lakukan. Aku sudah memaafkanmu atas semua yang terjadi kepadaku. Dan kumohon lupakan aku. Jawab bagus

Bagus pergi meninggalkan krisna dwi dengan penuh penyesalan, sedang dwi menangis sendiri dikamar hotel dengan penuh duka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun