Mohon tunggu...
Slamet Supriyadi
Slamet Supriyadi Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Content Writer di https://respontrik.blogspot.com

Belajar menjadi seorang Content Editor di berbagai Platform Blogging

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Pendek tentang Persahabatan

18 September 2019   22:55 Diperbarui: 17 November 2020   18:36 3769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Keesokan harinya, Aku datang ke tempat kerja pacar aku dan aku dikagetkan... Ya , Yani yang membuka pintu dan ia menyapa aku dengan sunyuman manisnya. Nurfi pun melihatnya ... Aku jadi takut kalau pacar aku marah jadi aku segera memanggil dia "Sayang ... Cepetan kesini .... Buruan aku ada perlu sebentar sama kamu", Pas aku menggali pacar aku, Yani kelihatan kesal sekali dan pergi meninggalkan aku, tapi aku tidak tinggal diam ... Aku harus membereskan masalah ini jadi aku tidak membiarkan Yani pergi.

"Eh Yani, kamu mau kemana, sini sebentar... Aku juga ada perlu sama kamu". Yani kembali mendekat dan aku pun mengatakan yang sejujurnya dihadapan Yani dan pacar aku Nurfi dengan penuh ketulusan dan berharap Yani tidak marah.

"Begini ... Yani, Sayang ... Aku datang kesini cuma mau meluruskan saja terutama kamu Yani, Tolong jangan Ganggu Nurfi lagi ya, Aku sudah terlanjur mencintai dia, jadi aku sangat berharap kepada kamu Yani, tolong lupakan Aku. Aku sudah tahu semuanya ... Nurfi sudah cerita semua ke aku tentang perasaan kamu ke aku. "Yani ... Aku minta maaf ya ... Masih ada banyak pria yang jauh lebih baik untuk kamu kok. Lebih tampan dan tentunya mampu membahagiakan kamu" ... 

Tak lama kemudian, Yani langsung menjawab dengan nada sedih dan iapun meneteskan air mata ...

"Kenapa si, disaat aku merasakan cinta, Dia yang aku banggakan dan aku cintai makan gak perduli sama aku... Kenapa ... Kenapa juga kamu hadir dan seolah memberi harapan pada aku .... Aku tahu, Nurfi lebih cantik .. ya aku sadar itu..

Aku tidak tega melihat Yani menangis, begitu pula dengan Nurfi sahabatnya ... Ia mengatakan "Yani ... Sudah dong ... Jangan menangis gitu, aku minta maaf ya sama kamu... Kamu gak usah khawatir. Kamu masih bisa bertemu dia kok tapi sebagai sahabat sejati. Sudah dong ... Iya Kan sayang (tanya Nurfi pada diriku).

"Iya betul Yani, kamu adalah sahabat Nurfi berarti kamu juga sahabat aku .. jadi kapanpun kamu memerlukan bantuan kita, kita siap kok membantu kamu. Aku juga minta maaf ya, aku gak ingin menyakiti hati siapapun dan aku juga tidak ingin kalau kamu marah pada diriku maupun Nurfi gara gara Cinta. Jadi tolong ... Mengertilah .... Kita minta maaf Yani.

Nurfi, Yadi, Terimakasih ya... Aku pikir setelah aku nyakiti Nurfi, kalian bakal marah sama aku.. ternyata aku salah ... Kalian malah peduli sama aku. Terimakasih ya ... Ya aku gak apa apa kok. Semoga saja kalian bahagia selamanya.

Akhirnya diantara kami tidak ada pertikaian dan sejak itu, Yani sadar dan bersikap seperti biasa. Aku senang menjadi sahabatnya begitu pula Nurfi. Alhamdulillah ... Kini Nurfi telah menikah sama aku dan kini aku sudah memiliki anak perempuan yang imut, cantik dan lucu. 

Sumber :  Cerpen sahabat

Nah bagi kalian yang ingin belajar membuat Cerpen bisa langsung kunjungi halaman kirim cerpen. Sebenarnya bukan hanya cerpen saja melainkan kamu bisa menulis beragam jenis Artikel secara gratis dan berlaku selama. Silahkan kunjungi Link dibawah ini untuk menulis cerpen.

KIRIM CERPEN KAMU DISINI


Update 9 November 2019 : Cerpen persahabatan Aku dan Imam



Halo semuanya, kali saya akan berbagi sedikit cerita yang terjadi beberapa tempo hari lalu soal sahabat aku. Ceritanya begini, Imam adalah sosok pria yang hidupnya pas Pasan dan baru saja frustasi akibat di putusin sang pacar. Untuk menghilangkan rasa frustasinya dia ikut kerja bareng sama aku dan Anehnya ketika hendak Merantau ke Jakarta ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun